Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kutai Kertanegara Ada Tanda Silang Oranye, Diduga Penanda Lokasi Ibu Kota Baru

Kompas.com - 26/08/2019, 13:47 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan ibu kota baru berada di Provinsi Kalimantan, Senin (26/8/2019)

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertangera, Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi.

Pada Mei 2019 lalu, Presiden Joko Widodo sempat berkunjung ke wilayah Samboja, Kutai Kertanegara.

Di Kecamatan tersebut terdapat lahan yang masuk kawasan Tahura (Taman Hutan Rakyat) Bukit Soeharto, tepatnya di KM 45, Bukit Merdeka.

Lokasi Tahura Bukit Soeharto sendiri berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Seminggu setelah Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke kawasan Tahura pada awal Mei 2019 lalu, tidak jauh dari pemukiman warga d wilayah Samboja, terdapat tanda silang warna oranye bertuliskan 'Badan Geospasial RI' dan 'Jangan Dirusak Juni-Juli 2019'.

Sedikitnya ada 23 titik penanda (ikat) Badan Informasi Geospasial RI di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto.

Selain dipasang di Tahura Bukit Soeharto, titik ikat juga dipasang di daerah Kutai Barat.

Baca juga: Ada Tanda Silang Oranye di Bukit Soeharto, Diduga Penanda Lokasi Ibu Kota Baru di Kalimantan

Ada juga tulisan 'Untuk Pemotretan Udara dan Lidar wilayah Kukar, Kaltim 2019'.

Tanda tersebut diperkirakan milik Badan Geospasial RI untuk survei pemetaan udara wilayah Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sebagai calon lokasi ibu kota baru.

Dilansir dari Tribun Kaltim, Ketua LPM Kelurahan Bukit Merdeka Samboja, Irfan mengatakan tidak ada yang tahu pasti kapan tanda itu muncul.

Menurutnya, tanda itu muncul di satu wilayah Kelurahan Bukit Merdeka.

Ada tiga patok yang dipasang, yakni di Km 48, RT 5 Bukit Merdeka, dan wilayah Batu Dinding.

Antonius K. Pallaka Sekretaris Kelurahan Bukit Merdeka, mengatakan pihak kelurahan belum melakukan persiapan menghadapi wacana pemindahan ibukota ke Kalimantan Timur.

Baca juga: Tiga Prediksi Lokasi Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur

Selain itu, Antonous juga menjelaskan bahwa wacana pemindahan ibukota ke Kaltim belum banyak diketahui warga khusunya Bukit Merdeka.

Walaupun sempat ada kabar bahwa harga tanah di daerah Bukit Merdeka mulai naik, namun Antonius memastikan saat ini harga tanah di sekitaran Bukit Merdeka masih normal.

Warga masih menggarap lahannya sendiri, karena mayoritas berprofesi sebagai petani.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Tahura Bukit Soeharto Rusmadi didampingi Kasi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan, Doni Fahroni mengungkapkan pemasangan titik ikat tersebut dilakukan BIG (Badan Informasi Geospasial) pusat di area tahura sejak bulan Ramadan lalu.

"Sudah lama dipasangnya itu. Pemasangan dilaksanakan sebelum Ramadan. Sedikitnya 23 titik ikat dipasang BIG di Tahura Bukit Soeharto. Kepentingannya, sebagai tanda untuk pengambilan foto udara untuk pemetaan," ujarnya.

Namun Rusmadi hanya mengatakan jika kegiatan tersebut rutin dilakukan BIG RI untuk melakukan foto udara untuk kepentingan pemetaan.

Baca juga: Kapsul Waktu, Mimpi Kalimantan Timur Jadi Ibu Kota Sejak Empat Tahun Lalu...

 

Lokasi yang strategis

PENANDA GEOSPASIAL - Sebuah penanda milik Badan Informasi Geospasial (BIG) Republik Indonesia berada di kawasan RT 5 Kampung Sinjai, Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Rabu (31/7). Penanda untuk foto udara yang biasa digunakan BIG RI untuk pemetaan sebuah kawasan ini sempat diyakini oleh warga kawasan tersebut sebagai patok wilayah pembangunan Pusat Pemerintah RI yang akan diputuskan oleh Presiden Jokowi pada Agustus mendatang


Tribun Kaltim PENANDA GEOSPASIAL - Sebuah penanda milik Badan Informasi Geospasial (BIG) Republik Indonesia berada di kawasan RT 5 Kampung Sinjai, Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Rabu (31/7). Penanda untuk foto udara yang biasa digunakan BIG RI untuk pemetaan sebuah kawasan ini sempat diyakini oleh warga kawasan tersebut sebagai patok wilayah pembangunan Pusat Pemerintah RI yang akan diputuskan oleh Presiden Jokowi pada Agustus mendatang
Wilayah yang berada di Kalimantan Timur dinilai cukup layak untuk dijadikan ibu kota karena letaknya geografisnya strategis dan telah dilalui dilalui jalan tol serta diapit dua bandara yang ada di Samarinda dan Balikkpapan.

Hal tersebut sempat diungkapkan Presiden Joko Widodo saat meninjau kawasan Bukit Soeharto di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (7/5/2019).

"Artinya, ini akan menghemat biaya," kata Jokowi saat itu.

Selain itu Kalimantan Timur telah menyiapkan sekitar 68.000 hektare yang telah dilaporkan ke pemerintah pusat.

Lahan tersebut masih bisa diperluas ke wilayah timur dan juga barat, hingga 200 ribu hektare dan tidak ada masalah terkait statutus kepemilikan lahan.

Baca juga: Gubernur: Kalimantan Tengah Punya Sejarah untuk Jadi Ibu Kota Negara

Untuk pendukung lainnya, Kalimantan Timur juga telah memiliki tiga stadion internasional yakni Stadion Palaran, Samarinda; Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kutai Kartanegara; dan Stadion Batakan, Balikpapan yang berkapasitas 40.000 tempat duduk.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi juga penah menyebut bahwa di Kaltim tidak pernah terjadi konflik sosial yang massif meskipun masyarakat Kaltim heterogen dan merupakan perpaduan semua suku dan agama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com