Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabu 30,8 Kg asal Malaysia Diamankan dari Dalam Drum Bekas Oli

Kompas.com - 26/08/2019, 13:43 WIB
Hadi Maulana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Jajaran Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) dan Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kepri kembali menggagalkan aksi penyelundupan narkotika golongan I jenis sabu asal Malaysia, dengan jumlah 30,8 kilogram.

Tidak saja barang bukti sabu, dari penangkapan yang dilakukan Jumat (23/8/2019) pukul 08.45 WIB, polisi juga mengamankan 4 tersangka di antaranya Indra Syaril, Suryanto, Petrus Dona serta Nasrul.

Barang bukti lain berupa speedboat, drum oli bekas, ember oli serta 2 unit mobil.

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol S Erlangga mengatakan, penangkapan ini berawal dari kecurigaan petugas patroli Ditpolairud Polda Kepri kepada satu unit speedboat saat melintasi perairan Out Port Limited (OPL) di perairan perbatasan Kepri dengan Malaysia.

Baca juga: Honorer Satpol PP Jombang Tertangkap Tangan Saat Hisap Sabu

Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas patroli Ditpolairud Polda Kepri menemukan sabu yang dikemas rapi menggunakan bungkusan teh asal Tiongkok, sebanyak 30 bungkus dengan total berat 30.803 gram atau 3,8 kg.

"Sabu-sabu ini ditempatkan di dalam drum bekas oli," kata Erlangga, di Mapolda Kepri, Senin (25/8/2019).

Selain keempat tersangka, saat ini pihak kepolisian juga sedang melakukan pengejaran kepada Agam Patra dan Peter yang merupakan bandar sabu jaringan Internasional.

Berdasarkan hasil pengembangan, Agam dan Peter dikabarkan kabur ke Malaysia dan hingga saat ini masih berada di malaysia.

Sebab, yang mengatur sabu dari Malaysia hingga akhirnya dibawa ke Batam, yakni Peter.

Sementara Agam perannya sebagai pemilik gudang di kawasan Batam Centre, yang nantinya akan dipergunakan untuk menyimpan sabu-sabu tersebut sebelum akhirnya dikirimkan ke beberapa daerah seperti Jawa dan Sumatera.

Erlangga mengatakan, untuk proses penangkapan sendiri terlebih dahulu diamankan Indra Syaril dan Suryanto.

Modus yang dipergunakan mereka yakni berpura-pura sebagai mekanik yang akan memperbaiki kapal tanker yang berada di OPL.

"Namun, setelah sampai di kapal tanker, mereka hanya menaikan beberapa ember oli saja dan kemudian meninggalkan kapal tanker tersebut dan menuju ke Batam," ujar Erlangga.

Namun, sabu yang dibawa pelaku bukan diambil dari kapal tanker tersebut, melainkan diambil pelaku di perairan pulau Rengit Malaysia, yang sudah dipersiapkan Peter yang kini DPO.

"Kapal tanker itu hanya pengalihan saja, yang jelas sabu itu sudah dipersiapkan dari Malaysia," ungkap dia.

Baca juga: Tangkap Pengedar Narkoba di Bekasi, Polisi Temukan Sabu dan 1,7 Kg Ganja

Dari hasil pengembangan keduanya, polisi mengamankan Petrus alias Dona yang sudah menunggu di Pantai Bengkong.

Selanjutnya mengamankan Nasrul yang menunggu di salah satu ruko di bilangan Botania Batam Centre.

"Jadi, begitu sabu itu tiba di Batam melalui perairan Bengkong, selanjutnya sabu ini disimpan di gudang pertokoan Botania milik Agam Patra," terang Erlangga.

Sebab, Nasrul sendiri merupakan karyawan Agam Patra yang tugasnya menjaga ruko milik Agam di Botania.

Saat ini, keempatnya dan sejumlah barang bukti sudah berada di Polda Kepri dan keempatnya terancam hukuman mati.

"Para tersangka dijerat Pasal 112 Ayat (2) jo Pasal 114 Ayat (2) jo Pasal 132 Ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman pidana mati," pungkas Erlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com