Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Hari Setelah Tragedi Pembantaian KM Mina Sejati di Laut Aru...

Kompas.com - 26/08/2019, 06:04 WIB
Rachmawati

Editor

Hingga kini, ketiga pelaku tersebut belum diketahui keberadaannya, termasuk 20 ABK lainnya.

Baca juga: Terungkap, Penyebab Pembantaian di KM Mina Sejati, Begini Awal Mulanya

Dari keterangan para saksi, dua pelaku bapak dan anak telah mengikuti pelayaran dengan kapal tersebut di wilayah Laut Aru sebanyak dua kali.

Sementara sang paman baru pertama kali mengikuti pelayaran.

Beberapa hari setelah pembantaian, TNI AL berhasil menguasai KM Mina Sejahtera. Namun saat digeledah, aparat tidak menemukan satu pun ABK di atas kapal tersebut.

Tapi aparat mendapati 5 jenazah di dalam kapal

Suharto Silaban mengaku tidak bisa menjelaskan secara detail keberadaan 23 ABK lainnya yang hilang secara misterius.

“Yang lain kami tidak tahu karena saat kapal digeledah sudah kosong, ya faktanya begitu yang kami temukan,” ujar dia.

Baca juga: Fakta di Balik Pembantaian ABK di KM Mina Sejati, Pelaku Satu Keluarga hingga Belum Ditemukan

Sehari sebelumnya, Silaban memastikan bahwa jumlah korban pembantaian ABK KM Mina Jaya berjumlah 7 orang, yakni 5 tewas di atas kapal dan dua lainnya tewas saat berusaha menceburkan diri ke laut.

“Dari 36 ABK, 11 orang selamat, 7 tewas, lima meninggal di atas kapal dan 2 meninggal saat melompat ke laut, jadi clear ya, jangan lagi ada simpang siur,” ungkap dia.

TN AL menduga kuat ketiga pelaku telah mengakhiri hidup mereka dengan cara bunuh diri setelah membantai rekan-rekannya sesama ABK.

"Kemungkinan besar semuanya telah tewas,” ujarnya.

Silaban mengaku, hingga kini proses pencarian terhadap 23 ABK itu masih terus diupayakan.

"Sampai saat ini upaya pencarian 23 ABK itu masih dilakukan, entah nanti dapat atau tidak,” kata dia.

Baca juga: Misteri Pembantaian di KM Mina Sejati, ke Mana Hilangnya 20 ABK dan 3 Pelaku?

Sementara dihubungi secara terpisah, Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muslimin mengatakan, pencarian para korban pembantaian di KM Mina Sejati sudah tidak efektif lagi saat ini sehingga dihentikan.

“Kalau untuk sekarang ini upaya pencarian sudah tidak efektif lagi, karena sudah lima hari,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com