Hingga kini, ketiga pelaku tersebut belum diketahui keberadaannya, termasuk 20 ABK lainnya.
Baca juga: Terungkap, Penyebab Pembantaian di KM Mina Sejati, Begini Awal Mulanya
Dari keterangan para saksi, dua pelaku bapak dan anak telah mengikuti pelayaran dengan kapal tersebut di wilayah Laut Aru sebanyak dua kali.
Sementara sang paman baru pertama kali mengikuti pelayaran.
Beberapa hari setelah pembantaian, TNI AL berhasil menguasai KM Mina Sejahtera. Namun saat digeledah, aparat tidak menemukan satu pun ABK di atas kapal tersebut.
Tapi aparat mendapati 5 jenazah di dalam kapal
Suharto Silaban mengaku tidak bisa menjelaskan secara detail keberadaan 23 ABK lainnya yang hilang secara misterius.
“Yang lain kami tidak tahu karena saat kapal digeledah sudah kosong, ya faktanya begitu yang kami temukan,” ujar dia.
Baca juga: Fakta di Balik Pembantaian ABK di KM Mina Sejati, Pelaku Satu Keluarga hingga Belum Ditemukan
Sehari sebelumnya, Silaban memastikan bahwa jumlah korban pembantaian ABK KM Mina Jaya berjumlah 7 orang, yakni 5 tewas di atas kapal dan dua lainnya tewas saat berusaha menceburkan diri ke laut.
“Dari 36 ABK, 11 orang selamat, 7 tewas, lima meninggal di atas kapal dan 2 meninggal saat melompat ke laut, jadi clear ya, jangan lagi ada simpang siur,” ungkap dia.
TN AL menduga kuat ketiga pelaku telah mengakhiri hidup mereka dengan cara bunuh diri setelah membantai rekan-rekannya sesama ABK.
"Kemungkinan besar semuanya telah tewas,” ujarnya.
Silaban mengaku, hingga kini proses pencarian terhadap 23 ABK itu masih terus diupayakan.
"Sampai saat ini upaya pencarian 23 ABK itu masih dilakukan, entah nanti dapat atau tidak,” kata dia.
Baca juga: Misteri Pembantaian di KM Mina Sejati, ke Mana Hilangnya 20 ABK dan 3 Pelaku?
Sementara dihubungi secara terpisah, Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muslimin mengatakan, pencarian para korban pembantaian di KM Mina Sejati sudah tidak efektif lagi saat ini sehingga dihentikan.
“Kalau untuk sekarang ini upaya pencarian sudah tidak efektif lagi, karena sudah lima hari,” katanya.