Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Insiden Asrama Papua | Anak (Baru) Ibu Kota | Spider-Man Lepas dari MCU

Kompas.com - 25/08/2019, 23:48 WIB
Harry Rhamdhani,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

Ketika komunitas kecil itu sudah diterima dengan baik, tulis Kompasianer Azwar Abidin, karakteristik mereka kemudian menjadi bagian dari identitas komunitas besar itu.

Namun, ada yang tak bisa kita elakan: ketika konflik sosial mengemuka, terutama yang melibatkan perebutan sumber daya penopang hidup, korban menjadi tak terhindarkan.

Dan bila konflik tersebut menyulut rasisme, maka itu sudah mengkhianati keberagaman dan kekayaan kultural suatu masyarakat lewat berbagai wajah.

"Paham ini mengingkari dinamisme perkembangan sosial namun mampu bersembunyi di balik topeng kemunafikan," lanjut Kompasianer Azwar Abidin. (Baca selengkapnya)


3. Sebentar Lagi Panggil Saya, "Anak Ibu Kota"

Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan tampaknya bukan lagi sebatas wacana. Melihat kampung halaman berkembang menjadi sebuah kota besar bukan lagi sekadar impian belaka.

Hal ini dirasakan betul oleh Kompasianer Nosa Wahyu ketika tahu kalau Palangkaraya menjadi satu di antara beberapa opsi pemindahan Ibu Kota.

Tetapi, bila itu benar, Kompasianer Nosa Wahyu mengajukan pertanyaan yang patut pula disimak: apakah mungkin tidak akan lagi melihat hijaunya hamparan hutan menjelang landing di Bandara Tjilik Riwut?

"Apakah mungkin saya tidak akan bisa menikmati lagi lengangnya Jalan Diponegoro tanpa macet dan polusi? Tenang-tenang saja saat musim hujan tiba tanpa khawatir kebanjiran?" tulisnya. (Baca selengkapnya)


4. Air yang Tersia-sia di Pinggiran Kota Gersang

Kekeringan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, menjadi semakin memprihatinkan.

Kompasianer Agustinus Wahyono menceritakan, sejak hampir satu bulan ini air mengalir pada Senin dan Kamis ke bak besar yang mampu menampung air sebanyak 5.000 liter. Posisinya berada di depan rumah.

Harga air per 5.000 liter itu adalah 70 ribu rupiah. Tapi harga itu bisa berbeda dengan di kota. Bahkan bisa 20 ribu hingga 50 ribu rupiah.

"Kalau dalam sebuah rumah tinggal sederhana berpenghuni lima orang dengan semua kegiatan dalam satu hari, mereka membutuhkan air bersih sekitar 750 liter," tulisnya.

Dengan begitu, paling tidak, setiap minggu mereka akan memesan 5.000 liter air bersih. Faktanya, di sana dengan 5000 liter air tersebut hanya cukup untuk 5 hari. (Baca selengkapnya)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com