Menurut Rusbiyanto, dirinya tidak mempunyai akun Twitter. Ia pun tidak tahu mengenai komentar yang viral di kolom komentar siaran langsung Dota 2 di YouTube.
Rusbiyanto juga menegaskan dirinya bukan dosen, melainkan staf akademik di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).
"Saya bukan dosen. Saya hanya staf di UNS," katanya yang dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (23/8/2019).
Dia menceritakan, ponselnya saat itu sedang dipakai oleh anaknya, Dian Arif, untuk melihat streaming Dota 2. Namun, anaknya lupa menutup akun milik Rusbiyanto.
Pada saat live streaming, Dian menuliskan di kolom komentar dengan nama akun Rusbiyanto.
"Saya tahunya pas mau Jumatan, sama teman-teman (diberi tahu) 'Pak Rusbi jadi dosen ya'," kata Rusbiyanto tertawa.
Baca juga: Viral, Dosen FISIP UNS Tegur Mahasiswa di Siaran Langsung Dota 2, Ini Penjelasannya
Konser megah dengan mendatangkan grup musik Westlife di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang pada Minggu (18/8/2019) menuai polemik.
Sebab, Musi Event selaku promotor lokal acara tersebut mengeluhkan adanya tindakan oknum pejabat yang meminta "jatah" kursi nonton gratis untuk melihat penampilan grup musik asal Irlandia itu.
Keluhan promotor itu disampaikan langsung melalui sosial media Instagram dengan akun @musievent. Admin akun menuliskan apa yang menjadi kendala mereka selama event berlangsung.
Gubernur Sumsel meradang
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru sontak terkejut dengan adanya keluhan dari pihak promotor yang menyebutkan oknum pejabat minta tiket 500 kursi VVIP saat Westlife manggung di kompleks Jakabaring.
"Yang minta siapa? saya cari tahu dulu siapa. Nanti saya tegurlah. Enggak boleh itu. Tapi Westlife ( promotor acara) harus hati-hati. Kalau enggak ada (pejabat yang minta jatah kursi) saya tegur mereka," ujarnya.
Mbah Dirgo atau Sudirgo, kakek berusia 83 tahun pertama kali bertemu Nuraeni pada awal Juni 2019 lalu, saat perempuan berusia 27 tahun itu menjadi salah satu "pasiennya."