Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Penyebab Pembantaian di KM Mina Sejati

Kompas.com - 24/08/2019, 16:12 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Aparat Polres Kepulauan Aru, hingga kini masih terus memeriksa 11 anak buah kapal (ABK) KM Mina Sejati.

Mereka lolos dari aksi keributan yang berujung pada pembantaian ABK di atas kapal tersebut.

Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Adolof Bormasa mengatakan, pembantaian di atas KM Mina sejati bermula dari perkelahian antara sesama ABK.

Perkelahian itu terjadi saat kapal berada di peraiaran Laut Aru, Jumat (16/8/2019).

Sejumlah ABK melerai perkelahian tersebut. Keributan pun berhenti.

Namun, rupannya masalah belum selesai. Perkelahian itu berlanjut pada aksi pembantaian.

Baca juga: TNI AL Ungkap Detik-detik Pembantaian di Atas KM Mina Sejati

Adolof belum dapat menjelaskan apa pemicu perkelahian yang terjadi antara sesama ABK. 

“Sumber persoalannya itu di sini. Para pelaku ini terlibat perkelahian dengan ABK lain hingga jatuh bangun, lalu dilerai ABK lainnya hingga masalahnya selesai,” kata Adolof, kepada Kompas.com, saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Sabtu (24/8/2019).

Namun, lanjut Adolof, malamnya harinya para pelaku kembali membuat keributan hingga terjadi perkelahian yang berujung pada tewasnya beberapa orang ABK di kapal itu.

“Saat peristiwa malamnya itu, langsung dilaporkan ke pemilik kapal, dan pemilik kapal langsung meminta bantuan dari kapal-kapal lainnya,” ujar dia.

Pihaknya sendiri mendapatkan laporan adanya insiden pembantaian tersebut dari perwakilan pemilik KM Mina Sejati di Dobo, saat sedang menghadiri acara resepsi HUT ke-74 RI bersama Danlanal Aru dan muspida lainnya di Dobo.

Saat ini, kata dia, pihaknya masih terus meminta keterangan dari 11 ABK selamat termasuk juga 35 ABK KM Gemilang Samudera yang pertama kali menolong 11 ABK tersebut.

Baca juga: Misteri Pembantaian di KM Mina Sejati, ke Mana Hilangnya 20 ABK dan 3 Pelaku?

“Jadi, penyebabnya itu. Untuk motif dan penyebab lainnya kami masih mendalaminya karena waktunya (pemeriksaan saksi) juga baru 1x24 jam,” ujar dia.

Adolof memastikan bahwa dari keterangan para ABK yang menjalani pemeriksaan, dan berdasarkan data jumlah penumpang dari otoritas Syahbandar setempat serta pemilik kapal, jumlah penumpang di atas kapal tersbut saat insiden itu sebanyak 36 orang termasuk pelaku.

Dia mengatakan, dalam insiden tersebut, 11 orang selamat, dua ditemukan tewas dan 23 orang lainnya belum ditemukan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com