KOMPAS.com - Keberadaan 23 anak buah kapal (ABK) KM Mina Sejati, termasuk tiga pelaku pembantaian di kapal tersebut, hingga Kamis (22/8/2019), belum diketahui.
TNI AL menduga, 23 ABK termasuk tiga pelaku pembantaian telah tewas dalam insiden berdarah yang terjadi pada Sabtu (17/8/2019) itu.
Sementara itu di Bandung, mantan Bupati Garut 2009-2013 Aceng Fikri terjaring razia gabungan Satpol PP Kota Bandung, Kamis (22/8/2019) tengah malam.
Ia diamankan dari sebuah penginapan di Jalan Lengkong, Kota Bandung bersama seorang wanita yang belakangan diketahui sudah dinikahi sekitar dua bulan lalu.
Berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:
TNI AL menduga, 23 ABK termasuk tiga pelaku pembantaian telah tewas dalam insiden berdarah yang terjadi pada Sabtu (17/8/2019) itu.
Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Aru, Letkol Laut Suharto Silaban, mengungkapkan, insiden pembantaian di KM Mina Sejati dilakukan tiga pelaku saat rekan sesama ABK sedang tertidur.
Saat para ABK bangun, mereka melihat teman-temannya sudah dibunuh. Beberapa korban selamat mengalami luka dalam insiden itu.
Mereka menceburkan diri ke laut dan kemudian ditolong oleh KM Gemilang Samudera yang saat itu berada tak jauh dari KM Mina Sejati.
“Ada yang dibunuh itu masih tidur semua, dan yang dibunuh itu alami luka-luka semua,” ujar Silaban, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/8/2019).
Baca juga: Detik-detik Pembantaian di KM Mina Sejati, Dilakukan Saat ABK Tidur
Dikutip Tribun Jabar, Aceng Fikri diamankan dari sebuah penginapan di Jalan Lengkong, Kota Bandung bersama seorang wanita yang belakangan diketahui sebagi istrinya. Mereka baru menikah selama 2 bulan.
Aceng pun menunjukkan bukti pernikahan berupa dua buku nikah kepada Satpol PP.
"Jadi kebetulan saya menginap di hotel. Besok pagi jam 08.00 WIB sudah janjian dengan dokter gigi di Jalan Gatot Subroto. Saya menginap dengan istri saya. Kalau ditanya, ini siapa? ya istri saya, mana buktinya? Ini foto-foto pernikahan kami, akad kami, jadi supaya tidak salah paham," kata Aceng Fikri di halaman Kantor Satpol PP Kota Bandung, Jumat (23/8/2019) dini hari.
Baca juga: Aceng Fikri Terjaring Razia Satpol PP di Hotel Kota Bandung
Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Aru Letkol Laut Suharto Silaban memberikan keterangan terkait kedua korban kepada Kompas.com, Jumat (23/8/2019).
Menurut dia, saat insiden pembantaian terjadi, keduanya sempat berusaha menyelamatkan diri bersama 11 ABK lain dengan cara melompat ke laut.
Namun, lantaran dalam kondisi terluka, keduanya pun tewas. “Kedua korban sempat dibacok sebelum berusaha melompat ke laut,” kata Suharto Silaban.
Dia menjelaskan, saat dievakuasi ke KM Gelilang Samudera, kedua korban tewas itu luka-luka di bagian pelipis, belakang kepala, dan leher.
“Tidak dimutilasi, tapi memang ada sayatan juga di bagian leher korban,” katanya.
Baca juga: TNI AL: Korban Pembantaian KM Mina Sejati Dihabisi dalam Keadaan Tidak Berdaya
Perbuatan RAL telah dilakukan selama sembilan tahun atau sejak 2010. Kasubbag Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Julkisno Kaisupy, mengatakan, dari keterangan yang diperoleh, tersangka pertama kali melakukan aksi terhadap SL di rumah mereka.
Sebelum menyetubuhi SL, tersangka terlebih dahulu mengancam korban.
"Jadi, karena ketakutan, korban tak bisa berbuat apa-apa sehingga tersangka langsung melancarkan aksinya,” kata Julkisno kepada Kompas.com, Kamis (22/8/2019).
Baca juga: 9 Tahun Ayah Jadikan 2 Putrinya Budak Seks, Ancam Dibunuh jika Mengadu
Kapolres Jayawijaya AKBP T Ananda membenarkan adanya kontak senjata dengan KKB di Pasar Ajibawa Kota Wamena. “Ya. Benar kita kontak senjata dengan kelompok KKB di Kota Wamena. Kami berhasil melumpuhkan 1 orang,” ungkapnya ketika dikonfirmasi Kompas.com, melalui telepon selulernya, Jumat siang.
Ananda menjelaskan, KKB yang selama ini bergerilya di hutan, kini mulai masuk ke dalam kota.
Baca juga: Kontak Senjata di Wamena,1 Anggota KKB Dilumpuhkan TNI-Polri
“Memang kita sudah mendapat informasi sebelumnya. Kalau kelompok KKB hendak masuk ke dalam kota, untuk bergabung mendukung pergerakan elit politik separatis,” ujarnya.
SUMBER; KOMPAS.com (David Oliver Purba, Farid Assifa, Rahmat Rahman Patty, John Roy Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.