Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Bogor, 25 Rumah Rusak, 200 Warga Mengungsi

Kompas.com - 23/08/2019, 21:18 WIB
Afdhalul Ikhsan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sebanyak 25 rumah rusak setelah diguncang gempa bermagnitudo 4.0 di barat daya Kabupaten Bogor, Jumat (23/8/2019) siang tadi.

Puluhan rumah yang terdampak gempa tersebar di lima kampung yang masing-masing berada di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Bogor, Jawa Barat.

Kepala Desa Malasari Sukandar mengatakan, dari assessment sementara ada 25 rumah rusak disebabkan rentetan gempa yang terjadi di Bogor.

Gempa dengan kedalaman 5 kilometer siang tadi membuat beragam kerusakan pada rumah warga, mulai dari dinding retak, lantai hingga atap terancam roboh.

"Kalau yang rusak itu data terakhir assessment kita dengan BPBD itu memang di angka 25 rumah dengan sebarannya di lima kampung di Desa Malasari," katanya kepada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Warga Bogor Merasakan Gempa, BPBD Dirikan Tenda Darurat

Sukandar menyebut, sedikitnya ada 12 kali aktivitas gempa dengan berbagai variasi magnitudo dirasakan warga Malasari sejak awal Agustus.

Rentetan aktivitas gempa darat ini mulanya berpusat di Kabupaten Sukabumi sampai ke Kabupaten Bogor yang membuat warga Malasari, Bogor panik.

Tiap kali diguncang gempa, warga yang tinggal di barat daya kaki Gunung Salak berhamburan ke area terbuka untuk menyelamatkan diri.

Hingga Jumat siang tadi, puluhan warga memilih shalat Jumat di luar masjid untuk menghindari gempa susulan.

"Awalnya di Sukabumi itu beberapa hari lalu (gempa) dan enggak begitu besar banget, cuma memang sering. Sehari bahkan bisa sampai 9 dan 12 kali tapi sebentar, tiap kali ada guncangan pasti warga berhamburan," ungkapnya.

"Untuk terakhir ini tadi pukul 11.00. Itu satu kali saja tapi karena guncangannya lumayan maka warga kita ini lari dan terpaksa sholat di halaman terbuka," sambung dia.

Baca juga: Bogor Diguncang Gempa Bumi, Getaran Terasa Hingga Jakarta

Tak hanya itu, kurang lebih 200 jiwa hingga kini masih mengungsi di tenda darurat yang didirikan BPBD maupun masyarakat setempat.

Tidak hanya warga yang rumahnya rusak berat saja yang tidur di tenda darurat, warga yang rumahnya rusak ringan atau tidak mengalami kerusakan belum berani tidur di dalam rumah.

"Kesiapsiagaannya meninggalkan rumah karena lebih khawatir panik dan lebih baik memang kita suruh tinggal di luar (tenda) dibanding di dalam rumah," terangnya.

Sukandar berharap agar Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) bisa memberi kejelasan dan solusi karena apa yang dirasakan warga tentu akan terus menambah keresahan dan kepanikan.

"Kita serba salah, kita sarankan untuk diam di rumah resikonya besar suruh ke tenda prihatin juga apalagi sekarang ada hujan. Ini kan kita perlu BMKG lah memberi kejelasan kan kita jadi gimana yang akhirnya cuman bisa menenangkan warga dan ditempatkan di posko darurat kalau ada guncangan," jelasnya.

Sejauh ini, pihaknya bersama unsur TNI-Polri dan BPBD sudah melakukan penanganan dan bantuan di wilayah yang terdampak gempa dengan sedikitnya ada 14 unit tenda.

Sebelumnya diberitakan, Bogor, Jawa Barat diguncang gempa bumi Jumat (23/8/2019) sekitar pukul 11.10 WIB.

Menurut informasi yang diunggah @InfoHumasBMKG, gempa tersebut berkekuatan 4 magnitudo dengan kedalaman 5 kilometer.

"Pusat gempa berada di darat 101 kilometer barat daya Kabupaten Bogor," isi informasi dari akun Twitter resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com