Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Yogyakarta Ada Gerakan Kembali ke Meja Makan Tanpa Gawai, Apa Itu?

Kompas.com - 23/08/2019, 19:43 WIB
Wijaya Kusuma,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Yogyakarta mencanangkan gerakan kembali ke meja makan tanpa gawai. Tujuan dari gerakan ini untuk semakin mempererat interaksi antar orangtua dan anak.

"Sudah kemarin dicangkannya gerakan kembali ke meja makan tanpa gawai," ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Yogyakarta Emma Rahmi Ariyani saat dihubungi, Jumat (23/8/2019).

Baca juga: Kisah Sepasang Pengantin di Palembang, Menikah di Samping Jenazah Ibu

Emma menyampaikan, gerakan ini untuk mengingatkan keluarga-keluarga di Indonesia khususnya Yogyakarta.

Dimana keluarga diajak untuk sementara meletakan gawainya mulai pukul 18.00 Wib sampai 21.00 Wib.

Waktu tanpa gawai itu, digunakan untuk berinteraksi antara anggota keluarga baik orangtua dengan anak.

Sebab di zaman saat ini, karena situasi kerja, padatnya kegiatan atau asik bermain gawai tak jarang waktu untuk berinteraksi antar anggota keluarga dilupakan.

"Paling tidak sehari itu ada waktu untuk saling berinteraksi, berkomunikasi tanpa gawai, tanpa TV. Ya tidak harus di meja makan, tetapi orangtua itu benar-benar mendampingi anaknya, jangan menyuruh anaknya belajar orangtua nonton tv atau YouTube," ungkapnya.

Interaksi atau komunikasi antar anggota keluarga, baik orangtua dengan anak lanjutnya sangatlah penting. Lewat interaksi dan komunikasi, orangtua bisa memberikan nilai-nilai hidup agar anak tidak terjerumus dalam hal-hal negatif.

"Di dalam interaksi itu orangtua bisa menanamkan nilai-nilai agama, sopan santun, sosial dan budaya. Ya sekaligus untuk membentuk karakter anak-anak kita, sehingga tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif," urainya.

Baca juga: Kisah Petrus Pitoy, Petani Moke Sejak Kecil hingga Mampu Kuliahkan 2 Anaknya Jadi Sarjana

Menurutnya gerakan ini lebih bersifat ajakan. Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi gerakan ini di masyarakat.

Harapan nantinya ajakan ini bisa dilakukan oleh seluruh keluarga di Yogyakarta. Sehingga tercipta keluarga yang harmonis, bahagia dan berkualitas.

"Sosialisasi terus kita lakukan. Kemarin Pak camat, pak lurah juga kita undang, harapanya bisa ikut mensosialiasikan ke seluruh warganya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com