Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangai Terduga Teroris di Lamongan Berubah Usai Menikah

Kompas.com - 23/08/2019, 18:33 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com – Cerita mengejutkan muncul terkait terduga teroris yang diamankan oleh tim Densus 88 di Kelurahan Brondong, Kecamatan Brondong, Lamongan, Kamis (22/8/2019) malam.

Menurut Ketua RT 003 RW 005 Kelurahan Brondong, Nur Wachid, perangai B (25), terduga teroris yang diamankan oleh tim Densus 88, sebelumnya dikenal sebagai sosok yang supel dan ramah kepada tetangga.

“Sewaktu masih bujang dulu anaknya memang baik, ramah sama orang. Tapi, sejak menikah itu sudah beda (perilakunya). Saya juga enggak terlalu memperhatikan lagi usai dia menikah,” ujar Nur Wachid, Jumat (23/8/2019).

Baca juga: Tim Densus 88 Amankan Terduga Teroris di Lamongan

Sejak menikah, B memang memilih mengontrak rumah dan terpisah dari orangtuanya. B juga sempat berpindah-pindah rumah kontrakan.

Sebelum diamankan bersama istri dan kedua anaknya di rumah kontrakan milik Sutina (65), B juga sempat diketahui mengontrak rumah di dekat Polsek Brondong.

B pun tetap memilih mengontrak di rumah milik Sutina, kendati rumah kontrakan milik Sutina yang ditempatinya bersama istri dan kedua anaknya, berada tidak jauh dari lokasi rumah orangtuanya.

“Hanya untuk berapa lamanya (ngontrak rumah di dekat Polsek Brondong), saya enggak ngerti,” ucap dia.

Wachid juga mengaku kaget, sewaktu B diamankan oleh tim Densus 88 kemarin malam.

Kendati sejak menikah ia tak lagi mengetahui banyak mengenai sepak terjang B yang sehari-hari bekerja di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong.

“Setelah menikah kami tidak tahu lagi apa kegiatannya, dengan siapa dia bergaul. Baru beberapa tahun belakangan ini dia kembali, ngontrak di rumah Hajjah Sutina,” ujar dia.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sampang Madura, Bupati Akui Kecolongan

Hal tersebut juga dibenarkan oleh pemilik rumah kontrakan, Sutina.

Ia pun sempat menanyakan kepada B alasan dirinya mengontrak, kendati rumah orangtua B tidak jauh dari lokasi kontrakan miliknya.

“Dulu awal pertama kali ngontrak di sini sudah sempat saya tanya, kok tidak tinggal di rumah orangtua saja? B menjawab katanya sudah berkeluarga,” kata Sutina.

Sutina juga mengatakan, meski sudah menetap sekitar 2,5 tahun dan kerap memberikan ceramah agama di masjid yang berada tidak jauh dari rumah kontrakan miliknya, B dan keluarganya dianggap jarang bergaul dengan tetangga dan warga sekitar.

“Paling-paling kalau keluar rumah ya saat shalat di masjid yang ada di sebelah, juga saat pergi bekerja di TPI (Brondong),” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com