Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Promotor Westlife soal Pejabat Minta Jatah 500 Kursi VVIP Saat Konser

Kompas.com - 23/08/2019, 18:23 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Presiden Direktur Neutron Live Asia, Rendy yang merupakan promotor utama konser boyband Westlife di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, membantah ada pejabat yang minta jatah 500 kursi untuk menyaksikan konser tersebut.

Rendy mengatakan, saat grup musik asal Irlandia itu manggung, pihaknya hanya menyediakan 1.000 tiket khusus VVIP dengan harga jual Rp 1,95 juta. 

"Sebenarnya itu tidak mungkin terjadi, karena tiket kita aja buat VVIP itu cuma 1.000. Kalau diminta pejabat ya habis," kata Rendy saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (23/8/2019).

Baca juga: Ada Pejabat Minta Jatah Kursi Nonton Westlife, Gubernur Sumsel Meradang

Ia menjelaskan, saat acara berlangsung pihak promotor memberikan undangan tiket nonton kelas VVIP untuk Pemprov Sumsel kurang dari 50 tiket.

Selain itu mereka juga memberikan diskon sebesar 20 persen kepada seluruh aparatur sipil negera (ASN) yang ingin menonton konser Westlife. 

Rendy mengatakan, akun Instagram @musievent yang memposting soal keluhan adanya oknum pejabat tersebut, merupakan Event Organizer (EO) lokal di Palembang.

Mereka sebatas membantu pihak promotor Neutron Live Asia seperti halnya soal kepengurusan perizinan konser.

Namun, menurutnya, dalam setiap konser di berbagai kota, kejadian banyaknya penontong gelap sering mereka jumpai seperti halnya oknum yang masuk tanpa membeli tiket.

Diungkapkan Rendy, saat konser berlangsung memang mereka banyak mendapati penonton tanpa memiliki gelang ataupun ID card khusus yang berada di belakang panggung.

Berdasarkan informasi yang ia terima, para penonton gelap itu masuk melalui oknum aparat hingga pejabat bahkan pekerja venue stadion.

"Menurut saya itu tidak benar seperti itu (jatah 500 tiket pejabat), karena jadi salah persepsi di masyarakat. Kalau dibilang oknum itu lebih tepat dan memang setiap kota dan setiap konser selalu ada oknum, dari dulu. Hal yang sudah lumrah dan biasa di negara ini. Cuma, tidak tepatnya Tempo menulis 500 tiket dan dituduhnya ke pejabat dan mintanya ke VVIP," jelas Rendy.

Baca juga: Pejabat Disebut Minta Jatah 500 Tiket Konser Westlife, Promotor Temui Gubernur Sumsel

Sebelumnya diberitakan, isu tidak sedap tersebar saat konser megah grup musik Westlife yang berlangsung di Stadion Glora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (18/8/2019).

Sebab, promotor acara  mengeluhkan adanya dugaan oknum pejabat yang meminta jataah kursi saat konser berlangsung.

Keluhan itu diposting langsung oleh akun Instagram @musievent yang merupakan promotor acara. Sontak saja para warganet yang melihat keluhan dari promotor langsung bereaksi.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru saat dimintai tanggapan keluhan tersebut terkejut mendengar ada jatah kursi yang diminta pejabat mencapai 500 tiket.

"Siapa itu yang minta? itu mau dijual?" kata Herman Deru, Kamis (22/8/2019).

Herman pun mengaku akan mencari tahu siapa oknum pejabat yang disebut oleh promotor tersebut.

"Yang minta siapa? saya cari tahu dulu siapa. Nanti saya tegurlah. Enggak boleh itu. Tapi Westlife (Promotor acara) harus hati-hati. Kalau enggak ada (Pejabat yang minta jatah kursi ) saya tegur mereka," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com