Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Pembantaian ABK KM Mina Sejati, 23 Orang Termasuk Pembantai Hilang Misterius

Kompas.com - 23/08/2019, 15:36 WIB
Rahmat Rahman Patty,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com — Tragedi pembantaian sejumlah anak buah kapal (ABK) KM Mina Sejati di perairan Kepulauan Aru, Maluku, menyita perhatian masyarakat.

Semula kasus yang terjadi pada 17 Agustus 2019 atau bertepatan dengan perayaan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI itu disebut sebagai insiden penyanderaan dan pembajakan oleh TNI AL ataupun tim SAR.

Namun, belakangan TNI AL memastikan bahwa pembantaian itu murni aksi kriminal di antara sesama ABK.

Insiden berdarah ini pertama kali diketahui oleh petugas Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tual setelah pihak PSDKP Tual mendapat informasi dari nakhoda KM Mina Sejati Ko Awi melalui telepon satelit.

Informasi tersebut kemudian disampaikan PSDKP ke petugas pos SAR Tual. Saat itu tim SAR kemudian berkoordinasi dengan pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Aru dan polres setempat untuk melakukan upaya pertolongan.

Baca juga: Detik-detik Pembantaian di KM Mina Sejati, Dilakukan Saat ABK Tidur

Sehari setelah insiden tersebut terjadi, personel TNI AL dari Lanal Aru yang telah mengetahui titik koordinat KM Mina Sejati dari tim SAR langsung bergerak menuju lokasi kejadian dengan menggunakan KRI Teluk Lada 521.

Pernyataan awal yang disampaikan oleh pihak TNI AL, mereka telah berada di lokasi menggunakan KRI Teluk Lada 521. Bahkan, petugas sudah berupaya bernegosiasi dengan ABK KM Mina Sejati. 

Namun, menurut pejabat berwenang dari TNI AL, upaya negosiasi yang dilakukan tidak digubris para ABK.

Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL Laksamana Pertama Mohamad Zaenal mengatakan, upaya penyelamatan para ABK dilakukan pihak TNI AL dengan sangat hati-hati saat itu lantaran pihaknya tidak menginginkan adanya jatuh korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com