BENER MERIAH, KOMPAS.com - Seorang buruh bangunan bernama Teguh Widodo (48), warga Kampung Tingkem Benyer, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, menyampaikan permintaan maaf karena telah menyebarkan kabar bohong atau hoaks bahwa dirinya telah menjadi korban begal.
Permintaan maaf tersebut disampaikan Jumat (23/8/2019) dalam konferensi pers di Mapolres Bener Meriah, terkait klarifikasi tentang tindak pidana pencurian dengan kekerasan atau begal, yang terjadi pada Kamis (15/8/2019) lalu.
Kejadian yang sempat viral di media sosial (medsos) dan dipublikasi media mainstream itu bermula saat Teguh Widodo mengaku sedang bersama istri dan anaknya mengikuti karnaval pada 15 Agustus 2019 dalam rangka HUT RI ke-74 di Kecamatan Bukit.
Baca juga: Seorang Mahasiswa Bandung Pingsan setelah Diserang Begal
Sekitar Pukul 10.15 WIB, ia merasa suntuk lalu berpamitan kepada istrinya untuk kembali sebentar ke rumah dengan menggunakan sepeda motor.
Namun Teguh ternyata tidak kembali ke rumahnya, melainkan ingin berkendara ke arah Jalan KKA.
Setibanya di Pintu Gerbang pinggir KKA, tepatnya di lokasi wisata air terjun Dusun Ujung Malo Kampung Bale Redelong, korban melihat ada dua unit sepeda motor yang sedang berparkir, yakni Yamaha RX-King dan Yamaha Jupiter bersama tiga orang pria yang duduk diatas sepeda motor.
Ketiga orang tersebut secara tiba-tiba pengendara yang berboncengan dengan sepeda motor RX-King menyalip dan dan turun dari sepeda kotor untuk menghentikan Teguh yang sedang bersepeda motor sendirian.
Baca juga: Buruh Bangunan Perkosa Tetangganya karena Tak Berani Nyatakan Cinta
Setelah mengancam dengan senjata tajam dan menyerang Teguh, pelaku langsung melarikan diri bersama rekannya yang menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter.
Pelaku dengam ciri-ciri berbadan besar dan tinggi saat itu kata Teguh, menggunakan sebo warna hitam.
Paskakejadian korban langsung menuju kerumah setelah mengalami luka lecet dibagian tangan sebelah kiri.
Berdasarkan fakta yang diperoleh polisi, informasi tentang keberadaan begal yang menyerang Teguh Widodo adalah kabar bohong atau hoaks.
"Berita yang sudah viral di masyarakat Bener Meriah bahwasanya Teguh Widodo telah menjadi korban pembegalan di Jalan KKA adalah rekayasa Saudara Teguh," kata Kasatreskrim Bener Meriah, Iptu Rifki Muslim, dalam konferensi pers, Jumat (23/8/2019).
dari pemeriksaan polisi, Teguh tidak pernah diikuti oleh tiga orang pria yang tidak dikenal menggunakan kendaraan jenis Yamaha RX-King dan Yamaha Jupiter.
Baca juga: Empat Begal Sadis Dibekuk, Kapolda Sumut: Kalau Berbuat Lagi, Matikan Saja
"Luka yang terdapat di lengan sebelah kiri bukan merupakan lukanyang diakibatkan oleh benda tajam seperti yang dijelaskan Saudar Teguh Widodo, melainkan adalah hasil cambukan atraksi kuda kepang," ujar Iptu Rifki.
Terkait penghadangan, ia menyebut bahwa Teguh tidak pernah dihadang dan diserang oleh siapapun.
"Tidak ada 3 orang pria hang memakai sebo dan berlogat seperti orang Medan seperti keterangan Teguh," ungkapnya.
Pada kesimpulannya, Teguh Nekat menyebar berita bohong karena takut istrinya marah, sebab pria itu tidak mengizinkan suaminya untuk menjdi penari kuda lumping.
"Karena takut dimarah istri, pelaku mengarang cerita bahwa lukanya karena diserang begal," kata Rifki.
"Padahal (luka) karena saudara Teguh menggunakan cambuk yang dibawa peserta karnaval Agustusan yang membawa perlengkapan tari kuda lumping. Saat itu teguh ingin mencoba bakatnya yang pernah sebagai penari kuda lumping," lanjut Rifki.
Terkait status Teguh Widodo yang diduga telah menyebar hoaks, pihak kepolisian akan mendalami lebih lanjut.
Sementara itu hingga saat ini pria tersebut tidak ditahan.
Baca juga: Diduga Ada Modus Baru Begal Pocong, Warga Diminta Waspada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.