Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

39 Orang Jadi Tersangka Karhutla di Kalbar, Salah Satunya Bos Perusahaan Sawit

Kompas.com - 23/08/2019, 11:24 WIB
Hendra Cipta,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Pasalnya, perusahaan memiliki korelasi dengan brand dan nama baik group besarnya, baik di level nasional maupun di level konsumen minyak sawit Eropa dan internasional.

"Karena semua tahu, posisi minyak sawit Indonesia di internasional itu sangat buruk. Terkait banyak pelanggaran dalam praktik kebun dan pengelolaan yang belum lestari," kata Anton.

Maka dari itu, perusahaan akan rela melakukan apa saja untuk menutupi persoalan-persoalan yang ada dalam praktik kebun mereka.

Baca juga: Karhutla Meluas di Ketapang, Gubernur Kalbar Minta Pelaku Pembakaran Ditindak Tegas

"Jangankan misalnya membayar aparat, merubah undang-undang dengan biaya besar pun mereka lakukan di Senayan," sebutnya.

Padahal sebenarnya sederhanan saja, jika produk minyak sawit Indonesia mau diterima dengan baik di pasar internasional, maka praktik kebun harus berkelanjutan, semua proses perizinan harus transparan, mengakui dan menghormati hak-hak masyarakat lokal, dan lain-lain.

"Terkait kebakaran, ya kita semua tahu konsesi adalah pelaku utamanya. tentu mereka tidak mau itu menjadi preseden buruk di dunia internasional," tutupnya.

Baca juga: Polisi Selidiki 6 Perusahaan dan Tangkap 30 Orang Terkait Karhutla di Kalbar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com