Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Prada DP Saat Sidang hingga Dituntut Penjara Seumur Hidup, Ini Faktanya

Kompas.com - 23/08/2019, 10:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

"Kami minta hukum mati itu baru pas. Anak saya hilang, saya tidak puas dengan hukuman ini," kata Suhartini, diluar ruang sidang Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (22/8/2019).

Menurut Suhartini, Prada DP banyak menyebutkan kebohongan, salah satunya adalah tentang kondisi Fera yang dalam keadaan hamil.

"Dia bohong terus dalam sidang, dia itu nangis puas sudah membunuh anak saya. Bukan nangis menyesal,"ujarnya.

Baca juga: Prada DP Dituntut Penjara Seumur Hidup, Ibu Fera: Kami Tidak Terima...

4. Keluarga Prada DP diduga terlibat

Salah satu kerabat korban, Rusnah (45) mengatakan, keterangan saksi yang dihadirkan dalam sidang mengungkapkan dugaan keterlibatan keluarga Prada DP dalam kasus pembunuhan dan mutilasi Prada DP.

"Mereka semua tahu dari awal kalau keponakan saya sudah dibunuh. Tapi mereka bungkam, mereka itu ikut terlibat harus dihukum," kata Rusnah usai sidang di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (22/8/2019).

Rusnah mengatakan, kecurigaan keluarga muncul lantaran sampai saat ini saksi bernama Dodi tak diketahui keberadaannya, sehingga tidak bisa dihadirkan dalam sidang. Dodi diketahui adalah paman dari Prada DP.

Ia merupakan orang pertama yang mengetahui aksi keji tersebut. Selain itu, Dodi sempat memberikan kantong plastik kepada Prada DP untuk memasukkan potongan tubuh Fera setelah dimutilasi.

Baca juga: Pihak Fera Minta Keluarga Prada DP Diadili karena Diduga Terlibat Mutilasi Korban

Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com