KOMPAS.com - Pengemudi ojek online (ojol) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengancam akan menggelar aksi mogok massal sebagai bentuk protes atas pemangkasan bonus hingga 50 persen.
Selain memprotes pemangkasan bonus hingga 50 persen, ribuan pengemudi ojol tergabung dalam Banyumas Kompak akan menggelar aksi mogok massal sebagai bentuk protes soal besaran bonus yang diberikan aplikator.
Kesal dengan pemangkasan tersebut, ratusan ojol menutup dan menyegel kantor gojek dan grab di Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (21/8/2019).
Adanya aksi protes tersebut, mendapapt tanggapan dari pihak perwakilan Grab di Purwokerto, dan berjanji akan menyampaikan tuntutan pengemudi ojol soal skema pemberian bonus kepada manajemen.
Sementara itu, Head Regional Corporate Affairs Gojek Arum K Prasodjo mengatakan, sebenarnya penyesuain skema intensif atau bonus dilakukan agar Gojek dapat terus menjaga permintaan order dan keberlangsungan ekosistem gojek.
Berikut ini fakta selengkapnya:
Pengemudi ojek online di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Banyumas Kompak mengancam akan menggelar aksi mogok massal sebagai bentuk protes atas pemangkasan bonus hingga 50 persen.
Juru Bicara Ojol Banyumas Kompak Purwono mengatakan, aksi tersebut diikuti sebagian besar pengemudi ojol dari Gojek dan Grab, baik pengemudi roda dua maupun roda empat yang biasa beroperasi di wilayah Kabupaten Banyumas.
"Hari ini off bid, ini sebagai tindakan nyata kepada aplikator, sehari saja off bid berapa puluh juta pemasukan yang hilang," kata Purwono saat dihubungi, Rabu.
Purwono mengatakan dari total sekitar 4.000 pengemudi ojol roda dua, hanya sebagian kecil yang masih beroperasi.
Baca juga: Mogok Massal Diikuti Ribuan Pengemudi Ojek Online
Ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Driver Ojol Banyumas Raya Kompak menutup dan menyegel kantor Gojek dan Grab di Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (21/8/2019).
Ketua Driver Ojol Banyumas Raya Kompak Arbi Rusmana mengatakan, aksi tersebut sebagai bentuk protes atas skema baru pemberian bonus yang dinilai memberatkan para pengemudi ojol.
"Hari ini kami menyegel, menutup sementara kantor Gojek dan Grab. Kami meminta pemberian insentif (untuk roda empat) dikembalikan seperti semula, dulu Rp 220.000, sekarang Rp 180.000, " kata Arbi di Kantor Grab Jalan Kolonel Sugiono Purwokerto, Rabu.
Baca juga: Driver Ojol Gelar Aksi Mogok, Segel Kantor Gojek dan Grab di Purwokerto