Dua ABK Korban Pembantaian di KM Mina Sejati Diautopsi

AMBON, KOMPAS.com - Jasad dua anak buah kapal (ABK) KM Mina Sejati yang dievakuasi bersama tiga ABK lainnya dari KM Gemilang Samudera tiba di Dobo, Kepulauan Aru, Maluku, Kamis (22/8/2019).

Setelah tiba di Dobo, kedua jenazah yakni Waridin dan Masrohin, langsung dibawa ke Rumah Sakit Cendrawaih Dobo untuk menjalani autopsi.

Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Adolof Bormasa mengatakan, autopsi terhadap kedua jasad ABK itu dilakukan untuk memastikan penyebab kematian kedua ABK tersebut.

Baca juga: TNI AL Ungkap Detik-detik Pembantaian di Atas KM Mina Sejati

Selain itu, untuk mengungkap motif pembantaian yang terjadi di atas kapal tersebut.

“Dua jenazah sedeng menjalani proses autopsi luar dalam di Cendrawasih Dobo, saya sebagai Kapolres sudah perintahkan. Autopsi ini dilakukan untuk mengetahui penyebab keduanya tewas, serta penyebab lain,” kata Bormasa, saat dihubungi Kompas.com, Kamis malam.

Adolof juga mengungkapkan 8 ABK KM Mina Sejati yang sebelumnya menjalani pemeriksaan di Markas TNI AL Aru kini telah diserahkan ke polres dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

“Delapan ABK yang sebelumnya diperiksa di Lanal Aru itu tadi barusan diserahkan ke polres. Mereka diperiksa kesehatannya dulu, nanti baru kami mintai keterangan mereka,” kata dia.

Saat ini, kata dia, Polres Kepulauan Aru masih melakukan pemeriksaan terhadap 35 ABK KM Gemilang Samudera untuk dimintai keterangannya terkait kasus tersebut.

Baca juga: Usut Pembantaian di KM Mina Sejati, Polisi Periksa 35 ABK Kapal Gemilang Samudera

Puluhan ABK KM Gemilang Samudera ini tiba di Pelabuhan Dobo dan langsung dibawa ke Kantor Polres Aru pada Kamis (22/8/2019).

Terkait motif dan penyebab insiden pembantaian di atas KM Mina Sejati, dia belum bisa memberikan penjelasan.

Insiden KM Mina Sejati terjadi di perairan Laut Aru pada Sabtu (17/8/2019) pekan lalu.

Dalam kejadian itu, TNI AL memastikan 7 orang tewas, 11 selamat, dan sisanya belum diketahui nasibnya hingga kini.