Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Papua: TNI Beri Sanksi jika Terbukti

Kompas.com - 22/08/2019, 16:19 WIB
Rachmawati

Editor

"Ya, kami berikan sanksi kalau memang tidak sesuai dengan prosedur," katanya kepada media, Selasa (20/08).

Keributan di asrama mahasiswa Papua, Surabaya, ini dilatarbelakangi apa yang disebut para pejabat di Jawa Timur sebagai insiden "penurunan bendera Merah Putih" di lokasi itu.

Kerusuhan berlanjut

Aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di Papua berlanjut hingga Rabu (21/08). Kericuhan terjadi di Kabupaten Fakfak, Papua Barat yang diwarnai pembakaran Pasar Sentral Thumburuni dan kantor Dewan Adat setempat.

Sementara dari Timika, Kabupaten Mimika, pengunjuk rasa sempat melemparkan batu ke gedung DPRD.

Di lokasi lainnya, aksi solidaritas warga Papua juga terjadi di Sorong, Papua Barat.

Sejak pagi waktu setempat, para pengunjuk rasa menduduki kantor wali kota untuk menyerahkan sejumlah tuntutan kepada pemerintah setempat untuk dibawa ke Presiden Joko Widodo.

Salah satu pengunjuk rasa di Sorong, Alfo Reba mengatakan akan memberi waktu satu minggu bagi pemerintah untuk menindaklanjuti tuntutan para demonstran.

"Tuntutan dan aspirasi kami akan tetap dikawal, kami akan terus pressure, sampai aspirasi kami dijawab," kata mahasiswi STIKES Sorong ini.

Memaafkan

Presiden Joko Widodo meminta agar masyarakat Papua memaafkan pihak-pihak yang telah membuat mereka tersinggung. dok BBC Indonesia Presiden Joko Widodo meminta agar masyarakat Papua memaafkan pihak-pihak yang telah membuat mereka tersinggung.
Sejak awal pekan ini, aksi unjuk rasa yang diwarnai kericuhan terjadi di sejumlah wilayah Papua dan Papua Barat. Aksi ini membuat aktivitas perkantoran, sekolah, hingga pertokoan tutup sementara.

Aksi unjuk rasa ini menyusul dugaan ujaran rasial disertai penangkapan puluhan mahasiswa Papua di Surabaya yang dilatarbelakangi dugaan pengrusakan bendera Merah Putih.

Aksi ini kemudian berlanjut ke Malang, Jawa Timur di mana saat itu puluhan mahasiwa Papua terlibat bentrok dengan sekelompok warga.

Atas insiden ini para pejabat di Jawa Timur dan Presiden Jokowi telah menyampaikan permohonan maaf melalui media massa.

"Memaafkan itu lebih baik, sabar itu juga lebih baik. Yakinlah pemerintah akan terus menjaga kehormatan dan kesejahteraan 'pace-mace', mama-mama yang ada di Papua dan Papua Barat," kata Presiden Jokowi, Senin (19/8/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com