Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Wali Kota Tegal Akrabkan Diri dengan Pelajar dan Mahasiswa Papua

Kompas.com - 22/08/2019, 15:11 WIB
Tresno Setiadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


TEGAL, KOMPAS.com - Puluhan pelajar dan mahasiswa Papua menimba ilmu di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) dan Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) di Kota Tegal, Jawa Tengah.

Melihat situasi yang terjadi di beberapa daerah, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dan Wakilnya Muhamad Jumadi punya cara tersendiri untuk menguatkan keakaraban dengan mereka.

Selain untuk menjalin silaturahim, saat menyambangi kedua kampus sekolah itu, Rabu (21/8/2019), kedatangannya juga untuk memastikan keamanan para pelajar asal Bumi Cendrawasih.

Baca juga: Aksi Protes Rasisme Kembali Terjadi di Papua, Kali Ini di Nabire dan Yahukimo

Kunjungan diawali ke Kampus SUPM di Jalan Halmahera Kota Tegal. Suasana mencair saat Dedy dan Jumadi menari dan bernyanyi membawakan lagu daerah Papua, seperti Apuse dan Sajojo.

Tak lupa, Dedy menyisipkan pesan agar pelajar tetap fokus menimba ilmu dan tidak terpengaruh peristiwa yang belakangan terjadi di Papua dan Papua Barat.

"Melihat banyaknya pemberitaan saat ini. Maka sekarang kami sengaja berkunjung. Untuk bisa berkomunikasi dan memastikan kegiatan belajar mereka tidak terganggu," kata Dedy.

Ia juga mengajak para pelajar untuk merekatkan persaudaraan.

Maksud kedatangannya juga untuk meredam isu rasisme yang sedang dijadikan alat oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk memecah belah persatuan bangsa.

Dedy menegaskan, khusus di wilayah Kota Tegal, kondisinya aman dan kondusif.

Masyarakat Kota Tegal juga dengan tangan terbuka menerima keberagaman. Tidak memandang ras suku maupun agama semua harus hidup berdampingan.

"Kota Tegal dan Papua adalah sama-sama bagian dari NKRI. Kita semua bersaudara. Tidak ada pembedaan, NKRI harga mati. Tidak ada bully dan semacamnya," ujar dia.

Wakil Wali Kota Jumadi menambahkan, pemerintah sudah pasti harus menjamin keamanan seluruh masyarakat termasuk yang berasal dari Papua.

Baca juga: Yenny Wahid dan Mahasiswa Papua Kirimkan Salam Damai dari Makam Gus Dur

 

"Karenanya, tidak usah khawatir, bebas ke mana saja di Kota Tegal. Pada prinsipnya, di mana pun berada, kita semua sama, bersaudara," ujar Jumadi.

Febyola Lidya Agustina, siswa kelas 11 Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut SUPM asal Papua mengungkapkan, sudah dua tahun dirinya menimba ilmu di Kota Tegal.

Selama itu pula, ia menyatakan tidak mendapat perlakuan yang tidak semestinya.

"Kami di sini sangat senang. Mendapat perhatian dari wali kota dan juga teman-teman. Selama ini berbaur tidak ada perbedaan," pungkas Febiola.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com