Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Edaran Dikeluarkan, Penjual Kayu Bajakah Tinggalkan Banjarmasin

Kompas.com - 22/08/2019, 14:33 WIB
Andi Muhammad Haswar,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Keluarnya surat edaran gubernur Kalimantan Tengah tentang larangan penjualan kayu bajakah keluar Kalteng, ditanggapi penjual kayu bajakah di Banjarmasin.

Beberapa penjual kayu bajakah hari ini mulai meninggalkan Banjarmasin kembali ke Kalteng demi menghormati surat edaran tersebut.

Jhon, salah satu penjual kayu bajakah di Jalan Pramuka, Banjarmasin mengaku menghargai keputusan tersebut.

Menurut Jhon, surat edaran tersebut baru diketahuinya tadi pagi, sehingga dia dan istri memutuskan untuk pulang ke Kalteng.

"Kami menghargai keputusan tersebut dan hari ini habis atau tidak kami balik ke Kalteng," ujar Jhon saat ditemui, Kamis (22/8/2019).

Baca juga: Kayu Bajakah Dilarang Keluar Kalteng, Dijual Bebas di Banjarmasin

Selama berjualan kayu bajakah di Banjarmasin, Jhon hanya mendengar info larangan pengiriman kayu bajakah keluar Kalteng.

Namun, ia tak menggubrisnya karena belum ada keputusan resmi yang dikeluarkan pemerintah daerah Kalteng.

"Di sana memang infonya sudah dilarang keluar Kalteng, tapi belum resmi saya terima, dan ternyata hari ini kami baru tahu," kata Jhon.

Sebelum surat edaran tersebut keluar, Jhon bersama istri memutuskan berjualan kayu bajakah di Banjarmasin.

Sudah empat hari ini ia dan istri berjualan kayu bajakah di jalan Pramuka. Alasannya, di kota asalnya Palangkaraya, sudah banyak pedagang kayu bajakah.

Selama berjualan kayu bajakah di Banjarmasin, Jhon mengaku meraup untung cukup lumayan. Dalam sehari ia dan istri mampu mendapatkan keuntungan hingga Rp.1 juta.

"Selama berjualan di sini, untungnya lumayan, tapi mau gimana lagi hari ini kami harus pulang," tegas Jhon.

Baca juga: Waspada Terhadap Jenis Kayu Bajakah yang Mengandung Racun

Kayu bajakah yang dijual Jhon dibawa langsung dari kampung halamannya di Kabupaten Gunung Mas, Kalteng.

Menggunakan mobil bak terbuka sewaan, ada 300 batang kayu bajakah berbagai ukuran yang dibawa ke Banjarmasin.

Ukuran besar ia jual Rp 100.000, ukuran sedang dijual Rp 50.000, sementara ukuran kecil dijual Rp 25.000.

Agar tak salah meracik kayu bajakah, setiap pembeli diajari cara mengolahnya. Menurut Jhon, kayu bajakah baiknya dipotong kecil dan dibelah sebelum direbus.

"Kalau orangtua kami dulu gak ada yang mengolahnya jadi serbuk, biasanya langsung dipotong, dibelah kemudian direbus, tunggu dingin baru diminum," ucap Jhon kepada pembelinya.

Selain di jalan Pramuka, ada beberapa penjual kayu bajakah asal Kalteng yang mengais rezeki di Banjarmasin.

Salah satunya di Jalan Ahmad Yani, KM 8. Namun saat Kompas.com mendatangi lokasi tersebut, penjual kayu bajakah sudah tidak ada di tempat.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (kalteng), mengeluarkan surat edaran ke hampir semua jasa pengiriman yang ada di Palangkaraya, melarangan pengiriman akar bajakah atau kayu bajakah ke luar daerah. Rabu (21/08/2019).

Kayu bajakah yang diketahui merupakan obat penyembuh kanker, kini semakin viral dan banyak diburu orang, setelah berhasil meraih Medali Emas, dalam ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan.

Kini kayu bajakah dengan mudah ditemui di Kota Palangkaraya, bahkan banyak warga memanfaatkan viralnya kayu bajakah untuk menambah penghasilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com