Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Unpar: Kecemburuan Jadi Sebab Bekasi Ingin Gabung Jakarta

Kompas.com - 22/08/2019, 12:17 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menjelaskan, isu pemekaran memang masuk dalam agenda politiknya. Namun, kebutuhan pembentukan daerah otonomi baru hanya untuk level kota dan kabupaten.

"Jadi pemekaran itu banyak ada 15. Tapi saya takut salah nyebut. Tapi argumen saya kebutuhannya itu ada di level kabupaten kota bukan provinsi," tutur Emil, sapaan akrabnya, Kamis (22/8/2019).

Soal rencana Bekasi gabung DKI Jakarta, Emil menilai hal itu sebagai keinginan yang wajar. Sama halnya ketika Banten memilih berpisah dengan Jawa Barat.

Namun, untuk kasus Bekasi, ada beberapa konsekuensi yang akan dihadapi.

"Kalau Bekasi, pertama ini kewenangan pusat. Jadi kalau namanya aspirasi mah boleh namanya politik tiap zaman bergeser-geser. Tapi konsekuensi Bekasi kalau ke Jakarta berarti wali kotanya dipilih dirotasi mutasi oleh gubernur. Karena masuk Jakarta itu daerah khusus ibu kota," tuturnya.

Baca juga: Wacana Bekasi Gabung Jakarta, JJ Rizal Sebut sebagai Momen Bentuk Masterplan Jabodetabek Bopunjur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com