KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Ketika Daerah Lain Ekonominya Masih Sulit, Kota Semarang Malah Melejit

Kompas.com - 21/08/2019, 20:37 WIB
Hotria Mariana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Di kala daerah lain masih mengeluhkan kesulitan ekonomi, Kota Semarang malah sebaliknya. Hal itu terlihat dari data pertumbuhan ekonominya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbungan ekonomi di Kota Semarang mengalami peningkatan dari 5,8 persen pada 2015 menjadi 6,52 persen pada 2018.

Bahkan, dari segi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan infrastruktur pun, ikut berkembang pesat.

Adapun capaian tersebut merupakan hasil realisasi konsep Bergerak Bersama yang dicetuskan oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pada 2017.

Semua pihak turut aktif membangun Kota Semarang sesuai dengan peran dan kemampuan masing-masing.

Baca juga: BPS: Upah Nominal Buruh Juli Naik, Upah Riil Masih Turun

Lewat rilis resmi dijelaskan, berhasilnya konsep Bergerak Bersama membuat Wali Kota Semarang optimis. Ia mengatakan, apabila program ini terus dipertahankan, maka cita-cita Semarang Hebat akan tercapai.

“Bahkan bukan tidak mungkin akan menyalip lebih hebat dari kota-kota yang lain,” kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi lewat rilis resminya.

Inovasi mobil listrik

Kendati telah meraih banyak prestasi, Kota Semarang tak puas diri, terlebih sejak adanya konsep Bergerak Bersama.

Terbaru adalah dengan diluncurkannya inovasi mobil listrik yang dapat memindahkan pasien antar ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro, Rabu, (21/8/2019).

Baca juga: Ketua DPRD DKI Nilai Formula E Jadi Ajang Kampanye Mobil Listrik

“Mobil listrik ini akan digunakan untuk pelayanan rumah sakit, mengingat luas rumah sakit mencapai 23 hektar," jelas Hendi.

Pemimpin kota Lumpia itu juga mengapresiasi Bank Negara Indonesia (BNI) yang telah berpartisipasi dalam menyediakan satu unit mobil listrik di RSUD KRMT Wongsonegoro.

"Kerja sama ini semakin mengukuhkan esensi konsep Bergerak Bersama,” pungkas Hendi.

Human Capital Readiness (HCR) Head Consumer I Gusti Dharma Putra mengatakan, BNI tidak hanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tapi juga agen pembangunan.

Pemberian mobil ini, lanjut Dharma, merupakan wujud kepedulian terhadap masyarakat.

“Bantuan golf car ini sebagai wujud kepedulian kami sebagai lembaga perbankan terhadap masyarakat, khususnya di bidang kesehatan," ujar Gusti.

Gusti lalu menegaskan, wujud kepedulian BNI tersebut tidak akan berhenti alias terus berlanjut.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com