Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diguncang Gempa Puluhan Kali, Warga Sukabumi Khawatir Rumah Ambruk

Kompas.com - 21/08/2019, 16:22 WIB
Budiyanto ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Masyarakat di Sukabumi, Jawa Barat, mulai khawatir dengan gempa bumi yang berulang hingga puluhan kali di Sukabumi.

Warga khawatir bangunan rumah mereka ambruk.

Gempa bumi tektonik dengan pusat gempa di darat ini dirasakan warga di daerah perbatasan Sukabumi dengan Bogor (Jawa Barat) dan Sukabumi Jawa Barat dengan Bayah Banten di Kecamatan Kabandungan dan Cisolok, serta sekitar kaki Gunung Salak.

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mencatat, 72 gempa bumi bermagnitudo di bawah 5 terjadi pada periode 10 hingga 21 Agustus 2019.

"Warga kami sudah khawatir dengan gempa yang terus terjadi berulang kali ini. Sudah banyak warga menyampaikan keluhannya ke kantor desa," ungkap Sekretaris Desa Cipeuteuy Asep Dian Suryana saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (21/8/2019).

Baca juga: BMKG: 72 Kali Gempa Bumi Terjadi di Sukabumi

Misalnya gempa bumi hari ini, tercatat bermagnitudo 3,4, pukul 11.24 WIB, dengan lokasi 6.9 LS 106.59 BT atau pusat gempa berada di darat 37 km Barat Laut Kota Sukabumi.

Kedalaman pusat gempa 5 km, dirasakan (MMI) II Pamijahan.

Dia menuturkan warga mengiginkan jawaban mengenai penyebab terjadinya gempa yang dirasakan berulang kali.

Pihaknya belum bisa berbuat banyak, hanya sebatas mengimbau agar warga selalu waspada.

"Memang sampai saat ini belum ada rumah warga yang rusak berat. Kalau bangunan sudah retak-retak sudah ada yang laporan, sekitar lima unit," ujar dia.

Menurut dia, Rabu ini sejak malam hingga subuh dirasakan beberapa kali getaran gempa.

Bahkan ada dua kali gempa dirasakan cukup besar yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB.

"Saya juga merasakan getarannya. Bahkan sehari sebelumnya pada pagi hari saya merasakan empat kali getaran gempa," kata dia.

Kepala Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Cisolok Lili Amaludin juga menyampaikan hal serupa.

Seringnya terjadi gempa bumi membuat warga khawatir. Terlebih lagi, Kampung Cimapag pada akhir 31 Desember 2018 terjadi tanah longsor yang menyebabkan korban jiwa.

"Kalau gempa bumi ini terus terjadi berulang meskipun getarannya kecil tetap saja membuat kami khawatir," ujar Lili melalui pesan WhatsApp, Rabu.

Baca juga: Fakta Gempa Banten, Ratusan Rumah Rusak di Pandeglang dan Lebak hingga Warga Sukabumi Bertahan di Masjid

Warga diimbau waspada

Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono mengimbau agar warga selalu waspada bila terjadi getaran gempa bumi, meskipuan magnitudonya di bawah 5.

"Warga harus selalu waspada dan bisa mengamankan dan menyelamatkan diri. Terutama yang tinggal di rumah-rumah yang kontruksinya tidak kokoh," imbau Adjo saat menghadiri kegiatan di Kota Sukabumi, Rabu.

Dia mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selalu siap siaga dalam penanganan bencana.

Termasuk anggaran keuangan darurat bila bencana itu mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan bangunan.

Diberitakan sebelumnya, BMKG mencatat sebanyak 72 kali gempa bermagnitudo di bawah 5 terjadi di Sukabumi, Jawa Barat.

Puluhan kali gempa tektonik di darat itu berlangsung pada periode 10 hingga 21 Agustus 2019 pukul 09.17 Wib yang diduga dipicu bangunnya sesar Citarik.

Gempa darat ini berpusat di barat daya Sukabumi, dengan titik lokasi sekitar bagian atas Palabuhanratu atau Cisolok berbatasan dengan Provinsi Banten di bawah Gunung Salak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com