Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Papua di Kalbar Ajak Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Kompas.com - 21/08/2019, 13:48 WIB
Hendra Cipta,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Sebanyak 97 mahasiswa Papua di Kalimantan Barat (Kalbar) mengajak semua pihak untuk menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia.

Mereka juga menyatakan sikap untuk tidak ikut memperkeruh situasi-situasi yang telah terjadi beberapa hari terakhir.

Hal ini disampaikan orang tua angkat mahasiswa Papua di Kalbar, Stepanus Paiman, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Rabu (21/8/2019).

"Dalam kasus yang terjadi sekarang ini, kami sepakat untuk tidak ikut-ikutan yang dapat memperkeruh situasi," kata dia. 

Menurut Paiman, dalam situasi seperti ini, yang terbaik adalah membawanya ke dalam doa. Karena Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati.

Baca juga: Risma Pastikan Mahasiswa Papua di Surabaya Aman

Paiman menjelaskan, dia diangkat resmi menjadi orang tua angkat bagi pemuda Papu yang kuliah di Kalbar. Sebagai orang tua angkat, setiap ada problem di antara kawula muda Papua, selalu dibicarakan dengannya untuk mencari solusi yang tepat.

"Pada prinsipnya anak-anak muda Papua yang ada di Kalbar dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat Kalbar," ucapnya.

Dalam setiap kesempatan, dia selalu menekankan kepada para mahasiswa asal Papua untuk tekun belajar dan menuntut ilmu di setiap perguruan tinggi di Kalbar.

"Mereka saya beri target, 4 tahun sudah selesai kuliah, sehingga segera kembali dan menerapkan ilmunya di tanah Papua," tutupnya.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Mahasiswa Papua Minta Penyebar Hoaks Ditangkap | Pria dan 19 Kerbau Tewas Tersambar Petir

Dikenal gigih dan humoris

Di Bumi Khatulistiwa, umumnya mereka adalah para mahasiswa di pelbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta. Sebagian lain, telah mengabdi puluhan tahun sebagai pegawai negeri sipil dan swasta.

Keberadaan masyarakat Papua di Pontianak, memang tidak begitu tampak jelas. Namun mampu meninggalkan kesan mendalam ketika mengenal mereka.

Seperti misalnya, diungkapkan Andi Nuradi, Katib Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Andi menceritakan, beberapa tahun silam, dia pernah tinggal satu rumah, selama satu bulan penuh bersama sejumlah pemuda asal Papua di Jakarta.

Saat itu, Andi merupakan salah satu peserta pelatihan kepemudaan, sementara sejumlah pemuda Papua adalah para mahasiswa.

Baca juga: Mahasiswa Papua di Jakarta Tak Terpengaruh Kerusuhan di Manokwari

"Setiap waktu luang, saya naik ke lantai atas menyapa mereka, sekadar minum kopi dan merokok bersama," kata Andi.

Menurut Andi, tak begitu sulit bisa akrab dan bercengkrama dengan orang Papua. Karena sejatinya, mereka adalah orang-orang yang ramah.

"Setelah beberapa hari kenal. Saya sudah nyanyi-nyanyi atau cekikikan sambil cerita-cerita," kenang tokoh pemuda Madura Kalbar ini.

Dari saban hari percakapan-percakapan, Andi mendapat banyak cerita dan kisah-kisah mereka di tanah Papua. Mulai dari mereka bisa sekolah dan kuliah sampai ke Jakarta, sampai bagaimana mereka dulunya hidup dalam suasana militer, ketika kecil.

"Dari kisah mereka, saya berpikir, orang-orang Papua dianugerahi postur tubuh yang kokoh, untuk gigih," ungkapnya.

Baca juga: Polri Buru Pelaku Rasisme terhadap Mahasiswa Papua

Sementara itu, Ketua Bidang Perempuan, Kesehatan dan Anak, dan Penanggulangan Bencana, Dewan Adat Dayak (DAD) Kalbar, Angeline Fremalco mengatakan, banyak mengenal orang-orang Papua. Baik itu yang tinggal di Pontianak maupun di luar.

Menurut dia, satu yang dapat disimpulkan jika bicara mengenai masyarakat Papua, yakni sifat humoris mereka.

"Saya mengenal banyak kawan-kawan dari timur, khususnya Papua. Mereka itu orang-orang yang lebih humoris dan rata-rata menyenangkan," ucapnya.

Selain itu, orang-orang Papua selalu terlihat ceria dan lebih ekspresif. "Mereka cenderung langsung mengungkapkan apa yang mereka pikirkan," katanya.

Baca juga: September, Jokowi Berencana Kunjungi Papua

 

Bersosialisasi dengan baik

Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Donny Charles Go menegaskan, masyarakat Papua yang tinggal di Kalbar, bersosialisasi kepada masyarakat dengan baik. Bahkan, hampir semua kegiatan yang dilakukan bersifat positif.

"Catatan di Polda Kalbar dan jajaran, masyarakat Papua beraktifitas sangat baik dengan masyarakat. Mereka juga terlibat di kegiatan keagamaan, seperti aktif di tempat ibadah," katanya.

Sebelumnya, kerusuhan pecah di Manokwari, Senin (19/8/2019), yang memicu pembakaran gedung DPRD Papua Barat.

Kerusuhan terjadi buntut dari aksi protes massa terhadap dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur.

Donny berharap, masyarakat di Kalbar tidak boleh terpengaruh dengan situasi di tempat lain, apalagi percaya dengan informasi hoaks tanpa sumber tepercaya.

"Mari ciptakan suasana aman, daman dan tenteram bagi seluruh masyarakat," tutupnya.

Baca juga: Dua Pemain Papua Milik Kalteng Putra Serukan Perdamaian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com