Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Minta Penutupan 2 Tempat Hiburan di Probolinggo Dikaji Ulang, Ini Alasannya

Kompas.com - 21/08/2019, 13:40 WIB
Ahmad Faisol,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Probolinggo, Jawa Timur, bersuara mengenai tidak diperpanjangnya izin tempat karaoke Pop City dan Cafe 888 di wilayah tersebut.

Anggota DPRD menilai, Pemerintah Kota Probolinggo sebaiknya mengkaji ulang penutupan dua tempat hiburan tersebut. DPRD kemudian merekomendasikan sejumlah hal.

Ketua DPRD Kota Probolinggo Agus Rudiyanto Ghaffur mengatakan, Pemkot Probolinggo sebaiknya segera merespons surat yang disampaikan Pop City Karaoke Keluarga dan Cafe 888.

"Kedua tempat hiburan itu hendaknya diberi kesempatan beraudiensi, agar aspirasinya tersampaikan. Rekomendasi berikutnya, Pemkot hendaknya memperhatikan dan mencarikan solusi nasib karyawan Pop City dan Cafe 888. Mereka sekarang pengangguran,” ujar Rudi, Rabu (21/8/2019).

Baca juga: Diduga Korban Trafficking, 12 Perempuan Asal Bandung Diamankan dari Rumah Karaoke

Rekomendasi ketiga, anggota DPRD berharap Wali Kota mengkaji kembali kebijakan untuk tidak memperpanjang izin kedua tempat hiburan.

Menurut Rudi, kebijakan Wali Kota tidak sesuai Perda Nomor 9 Tahun 2015 tentang Penataan, Pengawasan, dan Pengendalian Usaha Tempat Hiburan.

Kebijakan Wali Kota seharusnya disesuaikan dengan regulasi. Menurut dia, perlu perubahan Perda jika ingin melaksanakan keputusan yang sekarang dibuat Pemkot Probolinggo.

Rudi mengatakan, rekomendasi ini berdasarkan hasil rapat dengar pendapat gabungan komisi, yang digelar pada Selasa (6/8/2019) lalu. Serta, berdasarkan rapat pimpinan DPRD dengan ketua fraksi, pimpinan komisi, dan memperhatikan sejumlah surat yang masuk ke DPRD.

Sejumlah surat itu berasal dari Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU), Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU.

Menurut Rudi, sebaiknya audiensi segera dilaksanakan, agar semua pihak paham dan mengetahui permasalahannya.

Sebelumnya, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin tetap bersikeras menutup tempat karaoke, meski mendapatkan kritikan dari anggota Dewan.

Hadi mengaku banyak yang menyampaikan padanya terkait keresahan karena keberadaan tempat hiburan malam tersebut.

“Kebijakan pemerintah memperpanjang atau tidak. DPRD mau merekomendasikan apa saja silahkan. Tapi tentunya kami melihat mana yang diprioritaskan, kemashlahatan atau kemudaratan? Kita harus buka mata,” kata Hadi.

Hadi mengklaim kebijakannya itu telah memenuhi permintaan masyarakat Probolinggo secara umum.

“Semua bisa kita hadapi dengan baik. Saya tidak ingin bermanuver. Saya hanya khawatir masyarakat semakin bergerak. Ini permintaan dan kami menjalankan permintaan masyarakat,” kata Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com