BANDUNG, KOMPAS.com - Bripda Yudi Muslim dan Bripda FA Simbolon, dua anggota kepolisian yang terbakar saat mengawal aksi demo mahasiswa di Cianjur, kini dalam perawatan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Dokter RSHS Hardisiswo Soedjana mengatakan, dua anggota Polres Cianjur ini datang ke RSHS dengan luka bakar 13,5 persen untuk korban Bripda Yudi Muslim dan 6,5 persen untuk Bripda FA Simbolon.
Mengingat luka bakar yang diderita cukup dalam, maka tidak menutup kemungkinan untuk proses penyembuhannya membutuhkan tambahan kulit hingga penanganan operasi.
"Muhamad Yudi, 13,5 persen, (luka) leher dan tangan kanan, dengan derajat kedalaman antara agak dalam 2b. Artinya mungkin membutuhkan tambahan kulit," kata Hardi di RSHS Bandung (21/8/2019).
Baca juga: Siswa SMK yang Beri Minum Polisi Terbakar Bercita-cita Ingin Jadi Polisi
"Yang satu lagi 6,5 persen kena leher juga sebagian di dada dan lengan atas kanan. Masalahnya adalah dalam luka bakarnya jadi memerlukan tindakan operasi untuk penyembuhan," tambahnya.
Menurutnya, karena luka bakar yang cukup dalam maka penyembuhan pasien membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Karena dalam itu ada ancaman infeksi perlu perawatan agak lama dalam waktu seminggu hingga 10 hari dia akan sembuh spontan dan tumbuh kulit baru," ujarnya.
Luka bakar itu pun bisa saja sembuh sendiri hanya saja akan tumbuh jaringan parut yang bolak balik.
"Ini akan menimbulkan menarik leher, bisa tidak bebas bergerak sehingga memerlukan penanganan dua kali operasi," tuturnya.
Baca juga: Kapolda Jabar Beri Penghargaan untuk Siswa SMK yang Beri Minum Polisi Terbakar
Pada Kamis (22/8/2019), Hardi akan melihat kondisi umum dari kedua pasiennya itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.