Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Jokowi Hadiri Muktamar PKB, Teriakan "Papua Damai" hingga Soroti Stunting

Kompas.com - 21/08/2019, 06:27 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menghadiri Muktamar Partai Kesatuan Bangsa (PKB) di Hotel Westin, Nusa Dua Bali, Selasa (20/8/2019).

Pekikan "Papua Damai" pun terdengar saat Presiden Jokowi bersama sejumlah tokoh memasuki ruangan.

Sementara itu, dalam pidato pembukaannya, Presiden secara khusus memaparkan tantangan pemerintah lima tahun ke depan. Salah satunya adalah pembangunan sumber daya manusia.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Presiden Jokowi dan pekikan "Papua Damai"

Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan di Muktamar PKB di Badung, Bali, Selasa (20/8/2019). KOMPAS.com/Rakhmat Nur Hakim Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan di Muktamar PKB di Badung, Bali, Selasa (20/8/2019).

Presiden Joko Widodo membuka acara Muktamar PKB di Bali didampingi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua PB NU KH Said Aqil Siradj.

Dalam acara tersebut para kader PKB sempat meneriakan "Papua Damai" ketika rombongan Presiden Jokowi tiba di tempat acara.

Hal itu pun diketahui Presiden Jokowi dengan menghentikan langkahnya dan mencari asal teriakan tersebut.

Sekretaris DPC PKB Pania Alfred Yogi mengatakan, aksi ini dilakukan menyusul kerusuhan yang terjadi di sejumlah lokasi di Papua.

"Papua damai karena ada kerusuhan. PKB berharap suasana kembali damai," ujarnya.

Baca juga: Kehadiran Jokowi di Muktamar PKB Disambut Pekikan "Papua Damai"

2. Bicara masalah stunting, tantangan terbesar pemerintah

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama bersama Ibu Negara Iriana Joko WIdodo menghadiri Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-74 Tahun 2019 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2019). Peringatan HUT RI tersebut mengangkat tema SDM Unggul Indonesia Maju.ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A Presiden Joko Widodo (kanan) bersama bersama Ibu Negara Iriana Joko WIdodo menghadiri Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-74 Tahun 2019 di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2019). Peringatan HUT RI tersebut mengangkat tema SDM Unggul Indonesia Maju.

Di hadapan para kader PKB, Jokowi memaparkan prioritas kerja lima tahun mendatang di pemerintahannya bersama KH Ma'ruf Amin.

"Lima tahun ke depan apa yang mau dikerjakan sulit semua," kata Jokowi.

Selain meneruskan pembangunan infrastruktur, tantangan besarnya adalah membangun sumber daya manusia.

Apa yang ingin dikerjakan dimulai dari kandungan. Termasuk menurunkan angka stunting.

"Kita urus benar, tak bisa tidak mulai dari situ (kandungan). Gizi dan nutrisinya, nanti Menteri Kesehatan paling utama," kata Jokowi.

Jokowi menilai, Indonesia sulit bersaing jika angka stunting masih tinggi. Setelah anak lahir, asupan gizi menjadi pekerjaan selanjutnya.

Baca juga: Jokowi: 5 Tahun Mendatang Apa yang Dikerjakan Sulit Semua...

3. Tekankan pentingnya pendidikan dasar

Presiden Joko Widodo memberi hadiah sepatu bekasnya kepada salah satu anggota Paskibraka yang bertugas pada upacara HUT RI ke-74 di Istana. Hal itu terjadi saat Jokowi bersilaturahim dengan para anggota Paskibraka di Istana Merdeka, Sabtu (17/8/2019) malam, usai upacara penurunan bendera.  Anggota Paskibraka yang beruntung itu adalah Abel dari Sulawesi Selatan. KOMPAS.com/Ihsanuddin Presiden Joko Widodo memberi hadiah sepatu bekasnya kepada salah satu anggota Paskibraka yang bertugas pada upacara HUT RI ke-74 di Istana. Hal itu terjadi saat Jokowi bersilaturahim dengan para anggota Paskibraka di Istana Merdeka, Sabtu (17/8/2019) malam, usai upacara penurunan bendera. Anggota Paskibraka yang beruntung itu adalah Abel dari Sulawesi Selatan.

Selain stunting, Jokowi juga menyinggung tentang pentingnya masalah pendidikan dasar.

"Pendidikan dasar paling penting adalah membangun karakter, memberikan nilai budi pekerti, etika agama, toleransi. Baru kemudian matematika dan yang lain-lain," kata Jokowi.

Seperti diketahui, dalam acara pembukaan Muktamar PKB tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh, antara lain Ketua umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua NasDem Surya Palloh, Ketua Unum Golkar Erlangga Sutarto, Ketua Umum PPP Yusril Iza Mahendra.

Lalu, Ketua Umum PSI Grace Natalie dan sejumlah pengurus pusat partai politik lainnya dan sejumlah menteri kabinet Jokowi.

Baca juga: Ini Pesan Khusus Jokowi untuk Mahasiswa Papua di Surabaya

4. Alasan PKB pilih Bali untuk gelar muktamar

Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar (tengah) saat meninjau persiapan Muktamar PKB di Hotel Westin, Nusa Dua pada Senin (19/08/2019)Robinson Gamar Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar (tengah) saat meninjau persiapan Muktamar PKB di Hotel Westin, Nusa Dua pada Senin (19/08/2019)

Saat menghadiri Muktamar V PKB di International Convention Centre, Nusa Dua, Badung, Bali, Jokowi mengenakan pakaian adat Bali.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden yang telah berkenan hadir.

"Terima kasih Bapak Presiden Joko Widodo telah berkenan hadiri di acara Muktamar V PKB," ujar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat menyapa Jokowi.

Muhaimin menjelaskan, PKB memilih Bali sebagai lokasi Muktamar V lantaran menjadi simbol penjaga kebhinekaan Indonesia.

Muktamar kali ini bakal diikuti 3.000 peserta, terdiri dari 2.000 kader dan 1.000 ulama.

Baca juga: Hadiri Muktamar V PKB, Jokowi Kenakan Baju Adat Bali

Sumber: KOMPAS.com (Rakhmat Nur Hakim, Robinson Gamar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com