Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utusan UEA dan Staf Presiden Cari Lokasi Pembangunan Masjid Hadiah untuk Jokowi

Kompas.com - 20/08/2019, 20:25 WIB
Labib Zamani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Sebelum pembangunan dilakukan, pihaknya memastikan  status lahan tersebut.

"Semua harus clear and clean dulu. Kita pastikan itu, misalnya kurang luas, tanahnya beli atau tidak, cek sertifikat, cek luas lahan, di foto lokasi. Kayaknya mereka ingin teliti," ungkapnya.

Kunjungannya ke Solo didampingi Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo dan Sekretaris Daerah Surakarta Ahyani.

Dikonfirmasi terpisah, Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR IV PT Pertamina Andar Titi Lestari mengatakan, belum mengetahui maksud dan tujuan tinjauan yang dilakukan oleh Kantor Staf Kepresidenan dan Pemkot Surakarta ke lahan tersebut.

Menurutnya, lahan tersebut masih berstatus milik PT Pertamina yang memang sudah lama tidak difungsikan.

"Ini tahap survei belum tahu juga. Terserah pemda mau diapakan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Pangeran Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan bertemu dengan Presiden Jokowi akhir Juli lalu.

Perihal pembangunan masjid ini juga diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melalui akun Facebook miliknya.

Luhut mengaku kaget Sheik Mohammed tiba-tiba mengirimkan seorang menteri senior untuk menindaklanjuti kunjungannya ke Indonesia.

"Menteri yang dikirim ke Jakarta adalah Menteri Enerji Suhail Al Mazrroui dan sejumlah pakar. Salah satu yang mereka inginkan kepastiannya dari Indonesia adalah lokasi untuk pembangunan masjid di kota Surakarta (Solo)," tulis Luhut.

"Sheik Mohammed dalam pembicaraan dengan Pak Presiden di Bogor menjanjikan bahwa ia ingin memberi dan membangun sebuah masjid di kota kelahiran Pak Jokowi. Hanya seminggu setelah janji itu, utusan sang pangeran sudah terbang ke Solo untuk meninjau beberapa lokasi yang mungkin bisa dibangun masjid modern," tulis Luhut lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com