Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-kerusuhan di Papua, Aktivitas Pelabuhan Kembali Normal

Kompas.com - 20/08/2019, 16:47 WIB
Hendra Cipto,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Pasca kericuhan yang terjadi di sejumlah wilayah di Papua, aktivitas pelabuhan-pelabuhan kembali normal.

Di mana sejak Senin (19/8/2019), aktivitas sempat diberhentikan akibat aksi massa.

Manajemen PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Selasa (20/8/2019) menyatakan, aktivitas pelayanan bongkar muat barang dan kapal penumpang di Pelabuhan Manokwari dan Jayapura sudah berjalan normal seperti biasanya.

“Hari ini, kondisi di Pelabuhan Manokwari dan Pelabuhan Jayapura sudah cukup kondusif. Pelayanan kapal maupun bongkar muat barang juga sudah kembali seperti semula, walaupun kemarin sempat tutup untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan menyusul situasi keamanan di dua wilayah tersebut yang sempat memanas sejak Senin (19/8/2019),” kata Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Farid Padang, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Tokoh Agama di Papua Imbau Masyarakat Tenang dan Percayakan Masalah Hukum ke Polisi

Farid menuturkan, kondisi fasilitas dan peralatan pelabuhan juga aman karena kebanyakan pegawai Pelindo IV di Papua dan Papua Barat adalah warga asli di sana.

Selain itu, semua General Manager (GM) yang ada di enam pelabuhan di Papua selalu berkoordinasi dengan baik dengan semua instansi terkait yang ada.

“Saat ini, semua pelabuhan milik PT Pelindo IV yang ada di wilayah Papua tetap dalam kendali dengan didukung oleh kesigapan aparat, baik internal Pelindo IV maupun Polda dan Marinir serta TNI yang dilibatkan. Maka jaminan operasional di enam pelabuhan tersebut tetap beroperasi dengam baik. Saya juga memerintahakan kepada semua GM untuk tetap menjaga koordinasi dengan KSOP dan semua stakeholder terhadap jaminan distribusi barang masuk dan keluar pelabuhan,” ujar dia.

Sementara itu, General Manager (GM) Pelindo IV Cabang Manokwari, Suparman mengatakan, pada Senin kemarin, pihaknya sempat menutup pelayanan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Karena situasi yang memanas dan beberapa kantor menjadi sasaran lemparan batu massa, termasuk Kantor Pelindo IV Cabang Manokwari,” terang Suparman.

Suparman mengungkapkan, Senin kemarin tidak ada kapal penumpang yang sandar di dermaga Pelabuhan Manokwari.

Sehingga memang tidak ada pelayanan di terminal penumpang.

“Ini hari baru ada kapal penumpang yang sandar, di mana seharusnya kapal sandar pukul 03.00 WIT tadi subuh, tapi kami sarankan sandar pukul 07.00 WIT dengan alasan keamanan. Sejauh ini, tidak ada alat atau aset lainnya milik Pelindo IV di Pelabuhan Manokwari yang dirusak oleh massa akibat kekacauan yang terjadi pada Senin kemarin. Hanya kaca depan kantor yang pecah terkena lemparan batu massa yang kebetulan lewat,” ujar dia.

Baca juga: Wakil Wali Kota Malang Bantah Serukan Pemulangan Mahasiswa Papua

Begitu mengetahui ada aksi massa, lanjut Suparman, pihaknya juga langsung menutup seluruh akses pintu masuk dengan kontainer, melabuhkan kapal yang sedang tambat, memindahkan seluruh alat bongkar muat ke dermaga, dan menyiagakan semua pegawai terutama putra Papua.

“Dalam peristiwa yang terjadi Senin kemarin di Papua dan Papua Barat, keselamatan pegawai dan masyarakat maritim di pelabuhan menjadi yang utama. Alhamdulillah atas izin Allah SWT, semuanya masih terlindungi terutama Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Sulawesi Barat yang sedang mengikuti program BUMN Hadir untuk Negeri dan sedang dilatih di Manokwari,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com