Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN: Kompensasi Listrik Padam di DKI, Jabar dan Banten Diperkirakan Rp 850 Miliar

Kompas.com - 20/08/2019, 13:54 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

BANDUNG, KOMPAS.com - Executive President PT PLN Operasi Regional Jawa Bagian Tengah, Purnomo mengatakan, kompensasi listrik padam PLN yang terjadi beberapa waktu lalu diperkirakan mencapai Rp 850 miliar. 

Dana tersebut berdasarkan hasil perhitungan PLN untuk kompensasi matinya listrik di tiga provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. 

“Pelanggan nanti bisa cek di aplikasi online PLN. Nanti kompensasi berapa itu ada,” ujar Purnomo dalam acara Multistakeholders Forum di Bandung, Selasa (20/8/2019). 

Yang pasti, sambung Purnomo, besaran kompensasi didasarkan pada Permen ESDM No 27 Tahun 2017. Kompensasi akan diberikan serentak untuk tagihan bulan September. 

Baca juga: Kompensasi Listrik Padam: Cara Cek Besarannya hingga Situs Tak Dapat Diakses

Untuk kerugian, jumlahnya tentu lebih besar dibanding kompensasi. Besarannya berkali lipat dari nilai kompensasi. 

Berita sebelumnya, sebagian Indonesia mengalami blackout pada Minggu (4/8/2019) hingga Senin (5/8/2019). Hal tersebut menimbulkan kerugian bagi masyarakat maupun PLN. 

Mengutip akun Instagram PLN UID Jakarta Raya @pln_disjaya, akan ada dua besaran kompensasi yang diberikan, yakni 20 persen dan 35 persen. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com