Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Abraham, Mahasiswa Disabilitas: Trauma Dilarang Shalat di Masjid Raya Sumbar

Kompas.com - 20/08/2019, 10:53 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Trauma mendalam dialami Abraham Ismet (27), seorang mahasiswa asal Padang yang pernah mengalami insiden dilarang beribadah di Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar).

Abraham hingga sekarang tidak berani lagi datang ke Masjid Raya setelah pernah dilarang melaksanakan shalat pada 19 Januari 2019 silam.

"Keinginan saya untuk shalat di dalam Masjid Raya Sumbar hingga sekarang belum terwujud. Saya masih trauma," kata Abraham yang dihubungi Kompas.com, Selasa (20/8/2019).

Abraham bercerita, pada 19 Januari 2019 itu dirinya datang ke Masjid Raya untuk mewujudkan keinginannya beribadah di masjid termegah di Sumbar itu.

Setelah melaksanakan kegiatan di ruangan bawah masjid, Abraham kemudian naik ke atas untuk melaksanakan shalat.

Tanpa kesulitan Abraham bisa naik ke atas karena memang masjid itu  sudah menyediakan akses jalan bagi disabilitas yang berkursi roda.

"Awalnya saya sangat senang karena masjid menyediakan jalan bagi disabilitas yang berkursi roda. Ini masjid sudah paham terhadap hak-hak disabilitas," kata Abraham.

Baca juga: Dilarang Beribadah di Masjid, Dua Penyandang Disabilitas Datangi Kantor Gubernur

Tidak suci

Sayangnya, rasa senang Abraham tidak berlangsung lama karena ketika menginjak batas suci masjid, dirinya dilarang oleh petugas keamanan masjid dengan alasan kursi roda tidak suci.

"Inilah yang membuat saya sedih. Awalnya sudah senang, tapi akhirnya dilarang. Padahal masjid sepertinya sudah menyediakan akses bagi disabilitas," ujarnya.

Abraham sangat menyayangkan hal itu. Padahal, selama ini dirinya tidak pernah dilarang melaksanakan ibadah di masjid manapun di Sumbar maupun daerah lain.

Abraham selalu menyediakan tisu pembersih roda dan jika masuk masjid dirinya pasti membersihkan roda terlebih dahulu.

"Namanya beribadah tentu harus suci. Saya selalu sediakan tisu pembersih dan saya gunakan jika masuk masjid," jelasnya.

Kejadian di Masjid Raya telah membuatnya trauma. Inilah pertama kali dirinya dilarang beribadah di dalam masjid.

"Sampai sekarang saya masih ingat kejadian itu. Keinginan besar saya untuk beribadah di Masjid Raya terpaksa saya kubur dalam-dalam," ujarnya.

Baca juga: Cerita Ayu, Gadis Disabilitas Pintar Membuat Wayang Lidi dan Melukis

Fasilitas kursi roda

Menurut Abraham, setelah insiden di Masjid Raya itu dirinya mendapatkan informasi bahwa masjid menyediakan kursi roda khusus bagi disabilitas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com