Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-kerusuhan Manokwari, Kesaksian Warga Papua di Surabaya hingga Tolak Hoaks

Kompas.com - 20/08/2019, 10:51 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Piter Frans Rumaseb, Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya, meyakinkan kondisi warga Papua di Surabaya dalam kondisi baik, pasca-kerusuhan di Manokwari, Papua.

Selain itu, Piter menambahkan, tidak ada pengusiran bagi warga Papua yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya.

Lalu terkait beredarnya foto seorang mahasiswa yang diduga berasal dari Papua, Piter katakan itu adalah hoaks.

Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan, menjamin keamanan warga Papua yang tinggal di Jawa Timur, untuk kepentingan pekerjaan maupun belajar.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. "Mama dan Papa di Papua jangan khawatir"

Polisi membawa sejumlah orang yang diamankan dari Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019). Sebanyak 43 orang dibawa oleh pihak kepolisian untuk diminta keterangannya tentang temuan pembuangan bendera Merah Putih di depan asrama itu pada Jumat (16/8/2019).ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO Polisi membawa sejumlah orang yang diamankan dari Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019). Sebanyak 43 orang dibawa oleh pihak kepolisian untuk diminta keterangannya tentang temuan pembuangan bendera Merah Putih di depan asrama itu pada Jumat (16/8/2019).

"Mama di Papua dan Papa di Papua dan semua saudara saya di Papua, kami semua di sini aman. Anak-anak kuliah juga aman, tidak usah khawatir yang berlebihan. Kita semua di sini anak-anak Ibu Pertiwi," kata Frans seusai menggelar pertemuan tertutup di Mapolda Jatim, Senin (19/8/2019).

Pernyataan tersebut terungkap setelah terjadi kerusuhan di Manokwari dan sejumlah wilayah di Papua yang diduga dipicu insiden di Malang, Surabaya dan Semarang. 

Piter menegaskan, 1.000 warga Papua di Surabaya dalam kondisi aman dan tidak ada tindakan pengusiran terhadap mereka.

Baca juga: "Mama dan Papa di Papua Jangan Khawatir, Kami di Surabaya Aman"

2. Bantah ada pengusiran mahasiswa di asrama Papua

Suasana  saat ribuan pendemo ditemui Gubernur Papua Lukas Enembe di Lapangan Apel Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Senin (19/08/2019)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Suasana saat ribuan pendemo ditemui Gubernur Papua Lukas Enembe di Lapangan Apel Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Senin (19/08/2019)

Piter membantah kabar adanya pengusiran terhadap mahasiswa Papua dari asrama di Jalan Kalasan, Surabaya.

Menurut Frans, justru aparat berusaha melindungi mahasiswa Papua aksi anarkis sejumlah ormas.

"Mereka justru diamankan oleh polisi dari potensi tekanan dari ormas dan kembali dipulangkan pada malam hari. Saya yang mengawal di kepolisian sampai kembali ke asrama," kata Frans.

Baca juga: 5 Pesan Damai Pasca-Kerusuhan Papua, Ungkapan Maaf hingga Cintai NKRI

3. Tanggapan Gubernur Papua terkait insiden di asrama mahasiswa

Gubernur Papua Lukas Enembe beri ucapan selamat dan penghargaan kepada Sherina Fernanda, yang lulus dengan magna cum laude dari Universitas Corban, Oregon, dan kini ditawari tiga kampus bergengsi lain untuk melanjutkan pendidikan.VOA Indonesia/Dok. Lukas Enembe Gubernur Papua Lukas Enembe beri ucapan selamat dan penghargaan kepada Sherina Fernanda, yang lulus dengan magna cum laude dari Universitas Corban, Oregon, dan kini ditawari tiga kampus bergengsi lain untuk melanjutkan pendidikan.

Gubernur Papua Lukas Enembe berempati atas selama polisi menerapkan penegakan hukum sesuai prosedur saat mengamankan 43 mahasiswa asal Papua di Surabaya, dirinya mendukung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com