Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Ade Kusmanto, menjelaskan, Lapas Sorong Kota menjadi sasaran amukan massa unjuk rasa.
“Ya. Kami sudah dapat laporannya. Diperkirakan 90 persen Lapas hangus terbakar,” katanya.
Ade menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima pada saat kebakaran terjadi, Lapas berisi sebanyak 552 orang penghuni. Pihaknya belum bisa memastikan jumlah narapidana yang kabur atau pun bertahan di Lapas.
“Jadi pasca kebakaran ada napi yang kabur dan ada napi yang bertahan di halaman Lapas. Namun, berapa jumlahnya mereka yang kabur kami belum bisa pastikan,” ujar Ade.
Baca juga: Lapas Sorong Dibakar Massa, Sejumlah Napi Kabur
Kapolres Sorong Kota AKBP Mario Siregar membenarkan adanya penyerangan terhadap Polsek Sorong Kota.
“Saat ini kami berjaga-jaga di Polsek Sorong Timur. Massa mulai anarkis mengarah penyerangan ke Polsek Timur,” kata Mario, Senin (19/8/2019).
Mario mengatakan, usai perusakan terjadi, Polsek Sorong Kota mendapat bantuan pengamanan dari pasukan Brimob.
“Saat ini kami menunggu penguatan pasukan dari Brimob, untuk menjaga Polsek Timur,” ujar Mario.
Baca juga: Polsek Sorong Timur Diserang Massa Pendemo
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, ada pihak yang sengaja menginginkan terjadi kerusuhan di Papua.
Mereka diduga sengaja menyebar hoaks foto mahasiswa yang tewas disebabkan kejadian di Jawa Timur.
"Ada yang punya kepentingan tertentu dengan menyebar foto hoaks tentang mahasiswa Papua yang tewas di Jawa Timur," katanya di RS Bhayangkara Polda Jatim, Senin (19/8/2019).
Menurut Tito, aksi kerusuhan di Manokwari, berawal dari peristiwa kecil di Malang dan Surabaya. Ada ungkapan yang dianggap merendahkan masyarakat Papua.
"Tapi itu sudah dilokalisir, lalu muncul hoaks yang sengaja disebarkan untuk kepentingan tertentu," ujarnya. Tito berharap warga Papua tidak mudah terpancing dengan berita hoaks yang tidak jelas sumbernya.
Baca juga: Ini Awal Mula Penyebab Kerusuhan di Manokwari
Sumber: KOMPAS.com (Achmad Faizal, John Roy Purba, Candra Setia Budi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.