Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkat Isu Lingkungan, 2 Anak Indonesia Menang Lomba Lukis Internasional

Kompas.com - 20/08/2019, 08:22 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Dua anak Indonesia, Sherly Vermont K (12) dan Farhan Wibisono (14) menjadi pemenang lomba melukis internasional bertema lingkungan yang diselenggarakan Kao Jepang.

Lomba ini diikuti 40 negara seperti Jepang, India, Hong Kong, dan China. Secara mengejutkan, Indonesia menjadi peserta terbanyak.

“Tahun 2018, Indonesia mengirimkan 4.379 atau sekitar 35 persennya dari lukisan yang diterima Kao Global Jepang dari seluruh dunia,” ujar Senior Manager Corporate Communications Kao Indonesia, Johny Lay di Bandung, Selasa (20/8/2019).

Baca juga: Cerita Ayu, Gadis Disabilitas Pintar Membuat Wayang Lidi dan Melukis

Johny mengaku, dari ribuan karya tersebut, dua lukisan milik Farhan asal Sidoarjo dan Sherly dari Bekasi menjadi dua dari delapan pemenang Kao Prize.

Keduanya langsung diundang ke Jepang untuk menerima penghargaan sekaligus memperlihatkan lukisannya.

Untuk tahun ini, lomba melukis tingkat anak internasional tersebut kembali digelar dengan tema serupa, yakni lingkungan.

Bagi anak Indonesia berusia 6-15 tahun yang ingin mengikuti lomba, tinggal mengirimkan karya terbaiknya paling lambat 31 Agustus 2019. Berbagai persyaratan dan cara mengirim bisa diperoleh di website resminya Kao.

“Kami menyasar anak-anak karena percaya anak-anak adalah agent of change dan kunci masa dengan untuk bumi yang lebih baik,” ungkapnya.

Bercocok tanam

Salah satu pemenang, Farhan, menggambarkan kehidupan desanya dalam bercocok tanam.

Dalam lukisannya, Farhan dengan apik melukiskan proses yang dilakukan para petani.

Dimulai dengan menanam bibit pohon kemudian dilanjutkan dengan merawat pohon dan tanaman yang ditanam hingga tumbuh dengan baik.

Kemudian Farhan menggambarkan kebahagiaan masyarakat atas berkah yang diberikan Tuhan melalui tanaman-tanaman tersebut dengan menggelar reog.

Baca juga: Cerita Anfield Wibowo Taklukkan Autisme dengan Melukis

Bentuk suka cita tersebut dituangkan dengan berbagai warna yang diguratkan dalam lukisannya. Hal itu menjadi harapan untuk Indonesia lebih baik disaat Indonesia memiliki masalah dengan alih fungsi lahan, tanah gundul, ataupun kebakaran hutan.

Harapan dan impian juga diperlihatkan dalam lukisan Sherly. Siswi SMP di Bekasi ini mengangkat tema besar upaya yang bisa dilakukan masyarakat untuk menjawab persoalan pemanasan global.

Salah satunya dengan menanam pohon, mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih bernilai, hingga penggunaan energi terbarukan.

Semua itu bisa dilakukan masyarakat untuk membuat kehidupan di bumi menjadi lebih nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com