Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaki Tertancap Paku, Anggota Paskibra Ini Tetap Kibarkan Bendera

Kompas.com - 20/08/2019, 06:53 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Khairina

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Seorang anggota pasukan pengibar bendera  (Paskibra)  di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, sempat viral di Facebook, usai melaksanakan tugas pengibaran bendera di halaman kantor Bupati Morowali Utara.

Dalam postingan  tersebut, pemilik akun  Andi Adiet Arsyil menulis status di mana ada seorang paskibra putri tertusuk paku saat melaksanakan tugas pengibaran bendera.

Setelah dilakukan pencarian akhirnya gadis pembawa baki itu di ketahui bernama Dina Nursadilah. Dina merupakan pelajar SMA Negeri I Petasia, Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Baca juga: Kibarkan Merah Putih Tanpa Seragam, Puluhan Anggota Paskibra Menangis

Dihubungi KOMPAS.com, Dina mengatakan, ia belum sadar jika benda tajam yang menusuk telapak kaki kanannya adalah paku beekarat

"Belum tahu kalau itu paku, saya hanya berpikir jangan-jangan kerikil tajam. Saya terus berjalan langkah tegap sambil menahan rasa  sakit,"  kata Dina, dihubungi KOMPAS.com, Senin (19/8/2019).

Menurutnya, ia baru tahu bahwa yang menusuk telapak kaki kanannya adalah paku berkarat seusai pengibaran itu.

Dina kemudian langsung dilarikan ke RS Kolonedale oleh petugas medis untuk mendapat perawatan.

Fitra, salah seorang purna paskibra 2017 lalu mengatakan, ia dan kawan  purna lainnya juga sempat melihat raut wajah Dina yang meringis menahan sakit, hingga menimbulkan tanya. 

Akhirnya, penyebabnya diketahui usai pengibaran.

Baca juga: Jatuh dari Tiang Bendera saat Perbaiki Tali, Anggota Paskibra Pingsan

Menurut Fitra, Dina merupakan anggota paskibra yang pantang menyerah.

Walau lukanya belum sembuh betul, ia tetap mau menyelesaikan tugasnya hingga penurunan sang merah putih pada sore harinya.

"Dan akhirnya Dina juga ikut serta dalam upacara penurunan bendera sore itu dan alhamdulillah prosesnya berjalan lancar," kata Fitra.

Soal lapangan becek, Fitra menjelaskan, bahwa sejak tiga tahun lalu atau tepatnya 2017, lapangan di halaman kantor Bupati Morowali Utara sudah mulai digunakan untuk kegiatan upacara 17-an.

Namun, hingga 2019 ini, lapangan tersebut tak kunjung diaspal atau dipasang paving.

Menurut Fitra, empat hari sebelum hari H untuk pengibaran, lapangan itu sempat ditimbun. Namun, pada malam harinya, hujan lebat mengguyur.

"Makanya pas mau digunakan, lapangan itu menjadi becek. Dan tidak mungkin memindahkan pelaksanaan peringatan HUT RI ke 74 itu," ujar Fitra. 

Namun begitu ia dan kawan purna lainnya bersyukur adik angkatannya akhirnya bisa menaikkan sang merah putih tanpa ada kesalahan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com