Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pesan Damai Pasca-Kerusuhan Papua, Ungkapan Maaf hingga Cintai NKRI

Kompas.com - 20/08/2019, 06:10 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Malang Sutiaji dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, justru meminta maaf atas insiden yang menimpa para mahasiswa di wilayah mereka.

Mereka pun juga membantah telah ada pemulangan mahasiswa Papua di wilayah mereka. Risma maupun Sutiaji justru mengungkapkan, para mahasiswa pasti terlibat dalam setiap agenda kegiatan pemerintah kota. 

Selain itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak warga Papua di Jawa Barat untuk menjaga kekompakan pasca-kerusuhan di Manokwari.

Berikut ini pesan damai sejumlah kepala daerah pasca-kerusuhan di Manokwari:

1. Gubernur Jawa Timur minta maaf kepada rakyat Papua

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar ParawansaKOMPAS.com/GHINAN SALMAN Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

Khofifah mengaku telah menelepon langsung Gubernur Papua dan meminta maaf terkait kejadian di Surabaya dan Malang, Jawa Timur, yang memicu kerusuhan di Manokwari.

"Kami telepon gubernur Papua, mohon maaf. Sama sekali itu bukan suara Jatim. Harus bedakan letupan bersifat personal dengan apa yang menjadi komiten Jatim," kata Khofifah dalam jumpa pers bersama Kapolri Jenderal TNI Tito Karanvia sebagaimana ditayangkan di Kompas TV, Senin.

Khofifah mengatakan, dirinya sering berkomunikasi dengan mahasiswa Papua, bahkan mahasiswa Papua sering diundang dalam setiap acara penting di Jawa Timur.

Baca juga: Khofifah, Risma hingga Wali Kota Malang Minta Maaf soal Pemicu Kerusuhan di Manokwari Papua

2. Wali Kota Surabaya: Kalau itu kesalahan kami, saya mohon maaf

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberi keterangan kepada wartawan di Kantor DPP PDI-P, Senin (19/8/2019).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberi keterangan kepada wartawan di Kantor DPP PDI-P, Senin (19/8/2019).

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan juga meminta maaf jika ada kesalahan terkait kejadian di Surabaya terhadap para mahasiswa Papua.

"Kalau itu ada kesalahan kami di Surabaya, saya mohon maaf. Tapi tidak ada kami sengaja mengusir. Bagi saya dan pejabat Pemkot, forum pimimpinan daerah Surabaya, kita tetap dalam satu kesatuan bangsa indonesia," jelas Risma.

Risma menambahkan, sejak dulu Pemkot Surabaya selalu bekerjasama dengan mengikutsertakan mahasiswa Papua untuk kegiatan-kagiatan yang dilakukan Pemkot Surabaya.

Baca juga: Risma Juga Minta Maaf, Bantah Ada Rencana Usir Mahasiswa di Surabaya

3. Wali Kota Malang turut minta maaf

Wali Kota Malang, Sutiaji saat diwawancara di ruangannya di Balai Kota Malang, Senin (19/8/2019)KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Wali Kota Malang, Sutiaji saat diwawancara di ruangannya di Balai Kota Malang, Senin (19/8/2019)

Wali Kota Malang Sutiaji juga meminta maaf atas kericuhan yang terjadi pada Kamis (15/8/2019) lalu.

"Kalau kemarin ada insiden kecil atau dimaknai besar, itu kalau antar masyarakat atas nama Pemerintah Kota Malang saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Bahwa kemarin itu di luar sepengetahuan kami juga," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com