KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Malang Sutiaji dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, justru meminta maaf atas insiden yang menimpa para mahasiswa di wilayah mereka.
Mereka pun juga membantah telah ada pemulangan mahasiswa Papua di wilayah mereka. Risma maupun Sutiaji justru mengungkapkan, para mahasiswa pasti terlibat dalam setiap agenda kegiatan pemerintah kota.
Selain itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak warga Papua di Jawa Barat untuk menjaga kekompakan pasca-kerusuhan di Manokwari.
Berikut ini pesan damai sejumlah kepala daerah pasca-kerusuhan di Manokwari:
Khofifah mengaku telah menelepon langsung Gubernur Papua dan meminta maaf terkait kejadian di Surabaya dan Malang, Jawa Timur, yang memicu kerusuhan di Manokwari.
"Kami telepon gubernur Papua, mohon maaf. Sama sekali itu bukan suara Jatim. Harus bedakan letupan bersifat personal dengan apa yang menjadi komiten Jatim," kata Khofifah dalam jumpa pers bersama Kapolri Jenderal TNI Tito Karanvia sebagaimana ditayangkan di Kompas TV, Senin.
Khofifah mengatakan, dirinya sering berkomunikasi dengan mahasiswa Papua, bahkan mahasiswa Papua sering diundang dalam setiap acara penting di Jawa Timur.
Baca juga: Khofifah, Risma hingga Wali Kota Malang Minta Maaf soal Pemicu Kerusuhan di Manokwari Papua
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan juga meminta maaf jika ada kesalahan terkait kejadian di Surabaya terhadap para mahasiswa Papua.
"Kalau itu ada kesalahan kami di Surabaya, saya mohon maaf. Tapi tidak ada kami sengaja mengusir. Bagi saya dan pejabat Pemkot, forum pimimpinan daerah Surabaya, kita tetap dalam satu kesatuan bangsa indonesia," jelas Risma.
Risma menambahkan, sejak dulu Pemkot Surabaya selalu bekerjasama dengan mengikutsertakan mahasiswa Papua untuk kegiatan-kagiatan yang dilakukan Pemkot Surabaya.
Baca juga: Risma Juga Minta Maaf, Bantah Ada Rencana Usir Mahasiswa di Surabaya
Wali Kota Malang Sutiaji juga meminta maaf atas kericuhan yang terjadi pada Kamis (15/8/2019) lalu.
"Kalau kemarin ada insiden kecil atau dimaknai besar, itu kalau antar masyarakat atas nama Pemerintah Kota Malang saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Bahwa kemarin itu di luar sepengetahuan kami juga," katanya.