Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Penganiayaan di Kapal Penyeberangan Bawean, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 19/08/2019, 20:18 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Sempat beredar video penganiayaan terhadap seseorang di kapal penyeberangan, yang menghubungkan Kabupaten Gresik-Pulau Bawean, di media sosial (medsos).

Dalam video berdurasi sekitar 10 detik tersebut, terlihat seseorang tengah memukul dan menendang seorang anak yang tengah duduk, sambil memegang pagar kapal.

Seperti dalam video yang dibagikan akun di grup Facebook info warga jatim.

Baca juga: Kronologi Penganiayaan Remaja Difabel di Pusat Layanan Anak Terpadu Pontianak Versi Keluarga

Namun, meski berkali-kali mendapat tendangan, remaja tersebut terlihat tidak membalas dan hanya terlihat memegang pagar kapal dengan kuat.

Kondisi itu sempat mengundang teriakan histeris dari para calon penumpang kapal yang lain, yang kebetulan berada di lokasi tersebut.

"Betul, itu kejadian hari Sabtu (17/8/2019) kemarin. Saat kapal sandar di Bawean menunggu penumpang tujuan Gresik," ujar Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro, saat dikonfirmasi, Senin (19/8/2019).

Wahyu mengatakan, kejadian tersebut melibatkan ZA (13) dengan pamannya Masyadi (46), warga Desa Teluk Jati, Kecamatan Tambak, Bawean, Kabupaten Gresik.

ZA sendiri diketahui tidak lulus bangku sekolah dasar (SD), lantaran menderita autis.

Saat itu, ZA disebut ingin ke Gresik dengan menumpang kapal tersebut.

Namun, hal itu dilakukan tanpa sepengetahuan pihak keluarga yang di Bawean, termasuk Masyadi, serta tanpa disertai oleh tiket untuk menumpang kapal tersebut.

Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Oknum LSM Pemeras Pejabat Pemkab Gresik

Saat itu, ZA tidak mau diajak pulang ke rumah dan bersikukuh ingin berangkat dengan berpegangan kuat pada pagar kapal, meski sudah disuruh Masyadi untuk turun.

Akhirnya, terjadilah insiden tersebut. Tak lama kemudian, ZA berkenan untuk turun dan diajak pulang ke rumah.

"Sudah diselesaikan dengan mediasi, masih satu keluarga dan sudah diterima," kata Wahyu.

Ia menambahkan, pihaknya juga sudah mengimbau kepada yang bersangkutan untuk tidak mengulangi perbuatannya dan itu sudah dipahami.

Wahyu juga menegaskan, tidak sampai jatuh korban dalam insiden tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com