Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Heroik Bocah SD Panjat Tiang karena Tali Bendera Putus, Demi Merah Putih Berkibar

Kompas.com - 19/08/2019, 18:02 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Sama dengan guru lainnya, Siti mengaku, dia sempat khawatir saat Sandi memanjat tiang bendera saat itu.

Sebab, waktu itu angin sangat kencang dan hujan sedang mengguyur lapangan tempat upacara.

Namun, kekhawatiran itu terbayar lunas setelah Sandi mampu menyelesaikan masalah tersebut hingga upacara HUT kemerdekaan dapat kembali berlangsung.

“Awalnya khawatir juga karena waktu itu kan angin kencang jadi tiang bendera goyang-goyang, tapi semuanya bisa dilakukan dengan baik,” kata dia.

Baca juga: Serunya Anak-anak Suku Terasing Mausu Ane di Maluku Rayakan HUT RI...

Dia pun berharap keberanian yang ditunjukan oleh Sandi itu dapat memotivasi siswa dan anak-anak lainnya di Maluku untuk lebih mencintai lagi lambang Negara dan Bangsa Indonesia.

“Harapannya, jiwa patriotisme yang telah ditunjukkan Sandi ini dapat menular kepada yang lainnya,” ujar dia.

Dipelihara nenek

Tidak seperti teman-temannya lain yang hidup dengan kasih sayang orangtua, Sandi sejak kecil hanya mendapatkan kasih sayang dari neneknya.

Kondisi itu terjadi setelah kedua orangtuanya memilih bercerai sejak Sandi masih sangat kecil.

Menurut Siti, tak hanya merawat Sandi, neneknya juga ikut membiayai sekolahnya hingga saat ini, padahal kondisi sang nenek sudah sangat tua.

“Nenek Sandi ini hanya seorang penjual hasil kebun di pasar, jadi dari hasil jualannya itu dia menyekolahkan cucunya,” ujar dia.

Siti mengatakan, Sandi pernah kesulitan dengan biaya sekolahnya saat awal dia bersekolah.

Saat itu, dia bahkan menunggak biaya sekolah karena kondisi kebutuhan keluarganya yang sangat pas-pasan.

Namun, keinginannya untuk tetap bersekolah membuatnya tidak pernah patah semangat dengan setiap masalah yang dihadapinya.

Menurut Siti, Sandi juga kerap membantu sang Nenek berjualan di pasar dan juga memberi makan kambing peliharaan sepulang mengaji.

”Dia rajin untuk membantu neneknya," ujar dia.

Sebagai wali kelas, Siti mengaku telah menganggap Sandi seperti anaknya sendiri.

Dia pun berharap agar kelak cita-cita Sandi dapat terwujud sehingga dapat membahagiakan sang nenek yang telah membesarkan dan merawatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com