Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemadaman Karhutla di Ketapang Terkendala Tanah Gambut dan Sumber Air

Kompas.com - 19/08/2019, 13:42 WIB
Hendra Cipta,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KETAPANG, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jalan Pelang-Tumbang Titi, Desa Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, masih terus terjadi hingga Senin (19/8/2019) siang.

Aparat gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri, Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Masyarakat Peduli Api Desa, pemadam kebakaran swasta, pemerintah daerah serta perusahaan perkebunan masih berjibaku memadamkan api.

Kapolres Ketapang AKBP Yury Hidayat menyebut, luas lahan yang terbakar mencapai 150 hektare.

Sebagian besar merupakan lahan masyarakat. Namun ada juga lahan konsesi perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri yang turut terbakar.

"Saat ini sedang dalam penanganan pemadaman. Tim gabunhan terus bekerja memadamkan api," kata Yury kepada Kompas.com, Senin siang.

Baca juga: KLHK Segel 2.909 Hektare Lahan Terkait Karhutla

Dia mengatakan, pemadaman belum maksimal karena adanya sejumlah kesulitan.

"Tantangan tim, lahan yang terbakar adalah lahan gambut dengan kedalaman 14 meter, sumber air terbatas dan akses menuju sumber api cukup jauh," ucap Yury.

Yury memperkirakan, dari 150 hektare lahan yang terbakar, 36 hektare di antaranya sudah berhasil dipadamkan.

Yury menambahkan, selain upaya pemadaman darat, tim gabungan juga menggunakan 3 helikopter.

Yury memastikan tim gabungan akan melakukan pemantauan situasi kebakaran selama 24 jam penuh.

Tim khawatir api akan menjalar ke pemukiman dan lahan yang lebih luas.

"Prioritas tim agar api tidak mengganggu Jalan poros Pelang, dan tidak menuju ke pemukiman," ucap Yury.

Kebakaran lahan di Jalan Pelang, pertama kali terdeteksi pada Kamis (15/8/2019) siang.

Api muncul di lima titik berbeda.

Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan, kebakaran hutan dan lahan sangat berbahaya bagi semua aspek kehidupan sekarang dan masa depan.

Untuk itu, tindakan tegas harus dilakukan oleh semua pihak yang berwenang.

"Tindakan tegas harus dilakukan kepada siapapun pelakunya, apalagi kalau itu perusahaan," ujar Sutarmidji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com