Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaktivasi Jalur KA Bandung-Cirebon, Pemkab Sumedang Siap Kolaborasi dengan Pemprov Jabar

Kompas.com - 19/08/2019, 13:33 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Pemkab Sumedang, Jawa Barat siap kolaborasi merealisasikan pembangunan jalur kereta api (KA) Bandung-Cirebon.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, pembangunan jalur kereta api Bandung-Cirebon merupakan program provinsi dan masuk Renacana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Dony menuturkan, untuk tahap pertama fokus pada reaktivasi jalur kereta api Bandung-Tanjungsari. Mulai dari Rancaekek (Bandung)-Jatinangor-Tanjungsari (Sumedang).

"Itu kewenangannya ada di provinsi, yang menyelenggarakannya PT KAI, cuma nanti kita di Sumedang sifatnya fasilitasi," ujarnya kepada Kompas.com di sela Karnaval Pembangunan di Alun-alun Sumedang, Senin (19/8/2019) siang.

Baca juga: Rencana Reaktivasi Jalur KA Bandung-Sumedang Belum Disosialisasikan, Warga Jatinangor Was-was

Dony menyebutkan, terkait reaktivasi jalur kereta api Rancaekek-Tanjungsari pihak provinsi sudah beberapa kali melakukan sosialisasi.

Namun, Dony mengakui sosialisasi terkait reaktivasi jalur kereta api Bandung-Tanjungsari, saat ini memang belum intensif.

"Iya terkait sosialisasi itu nanti tinggal lebih diintensifkan lagi. Yang jelas, Pemkab Sumedang siap kolaborasi dengan provinsi untuk merealisasikan program pembangunan jalur kereta api ini," tuturnya.

Sebelumnya, rencana reaktivasi jalur kereta api ini membuat warga yang menempati lahan PT KAI di sejumlah wilayah di Kecamatan Jatinangor, mulai resah.

Sebab, hingga saat ini, belum ada sosialisasi dari pemerintah maupun PT KAI terkait wacana tersebut.

Baca juga: Reaktivasi 4 Jalur Kereta di Jabar Senilai Rp 7,2 Triliun, Kapan Selesainya?

Warga mulai resah

Warga Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor Agus (38) mengatakan, saat ini warga mulai resah mendengar kabar rencana reaktivasi jalur kereta api yang aktif pada zaman kolonial Belanda ini.

"Iya kita terus denger wacana ini, di berita-berita. Belum lagi katanya untuk reaktivasi di wilayah Garut itu sudah hampir selesai. Tapi untuk jalur Sumedang belum ada sosialisasi sama sekali. Ini membuat kami jadi was-was," ujarnya kepada Kompas.com di Jatinangor.

Agus menuturkan, lahan PT KAI saat ini telah menjadi pemukiman penduduk sejak puluhan tahun lamanya.

Sehingga, apabila jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Gedebage, Kota Bandung hingga Tanjungsari, Sumedang ini kembali diaktifkan, maka otomatis warga harus mencari tempat tinggal baru.

Baca juga: Reaktivasi Rel KA Cibatu-Garut, Warga Bantaran Rel Tunggu Kebijakan Ridwan Kamil

"Untuk itu, kami berharap baik dari pemerintah maupun dari pihak PT KAI itu segera sosialisasi. Jadi kami tahu langkah ke depannya. Kalau pun jadi, seperti apa langkah-langkahnya, kapan dilakukannya?" tanyanya.

Sementara itu, Camat Jatinangor Syarif Effendi Badar menyebutkan, sejauh ini pihaknya masih menunggu kepastian dari Dishub Jabar dan PT KAI terkait wacana reaktivasi jalur kereta api ini.

"Sejauh ini kami belum menerima informasi soal sosialisasi dan yang lainnya. Justru kami menunggu informasi ini dari Dishub (Jabar) dan PT KAI," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com