Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kerusuhan di Manokwari, Gedung DPRD Dibakar hingga Polisi Tertembak

Kompas.com - 19/08/2019, 12:59 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Kapolda Papua Barat Brigjen Herry Rudolf Nahak menemui langsung dan berbicara kepada warga dan mahasiswa Manokwari, Papua Barat, di lokasi aksi longmarch dan demonstrasi di Manokwari, Senin (19/8/2019) pagi.

Kapolda mengajak para peserta aksi untuk tetap tenang dan menjaga kedamaian.

"Saya datang ke sini untuk bersama adik-adik sekalian. Apa yg terjadi di Jawa sana saya yakin memang menyakiti hati kawan-kawan semua. Saya pun ikut merasakan sebagai orang yang bertugas di sini," katanya.

Baca juga: Video Kapolda Papua Barat Turun Langsung Tenangkan Massa di Manokwari

4. Polisi lepaskan gas air mata

Protes atas penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya, Malang dan Semarang, masih berlanjut di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019).

Aksi massa ini berunjung anarkis, dengan membakar kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua Barat di Jalan Siliwangi, Manokwari.

Selain Gedung DPRD, massa juga membakar sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat.

Tak hanya itu, massa juga melakukan pelemparan terhadap Kapolda Papua Barat dan Pangdam XVIII/Kasuari, yang datang untuk menenangkan massa.

Untuk menghentikan aksi anarkis tersebut, polisi terpaksa menembakan gas air mata.

"Kami semua jajaran akan mengamankan semua kegiatan yang adik-adik semua kerjakan," kata Herry Rudolf Nahak, seperti dikutip TribunPapua.com dari tayangan YouTube Kompas TV.

Baca juga: Kerusuhan di Manokwari, Polisi Terpaksa Lepaskan Gas Air Mata

5. Tak menyangka

Kantor DPR Papua Barat, di Jalan Siliwangi yang dibakar massaKOMPAS.com/BUDY SETIAWAN Kantor DPR Papua Barat, di Jalan Siliwangi yang dibakar massa

Ketua DPRD Papua Barat Peter Kondjol menyayangkan aksi unjuk rasa di Manokwari yang memprotes dugaan rasisme dan persekusi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur, berakhir rusuh.

Bahkan, kerusuhan di Manokwari itu berujung pada pembakaran gedung DPRD Papua Barat.

Peter mengatakan, pihaknya tidak menyangka aksi tersebut berujung rusuh, padahal Manokwari itu dikenal sebagai kota yang aman, kondusif, dan toleran.

"Kami tidak menyangka atau mengira kondisi ini bisa terjadi. Saya dapat laporan dari Manokwari. Posisi saya saat ini masih di Sorong untuk mengikuti upacara agustusan. Besok saya akan ke Manokwari," kata Peter kepada Kompas TV, Senin (19/8/2019).

Baca juga: Kerusuhan di Manokwari, Ketua DPRD Papua Barat Tak Menyangka Gedung DPRD Dibakar

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com