Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamanan Polsek di Surabaya Diperketat Pasca Penyerangan di Wonokromo

Kompas.com - 18/08/2019, 15:19 WIB
Achmad Faizal,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Penjagaan di seluruh kantor kepolisian sektor (Polsek) di Surabaya, Jawa Timur, diperketat pasca peristiwa penyerangan anggota Polsek Wonokromo oleh terduga teroris pada Sabtu (17/8/2019) kemarin.

Namun, meski penjagaan diperketat, pelayanan kepada masyarakat masih berlangsung normal.

"Mohon maaf kepada masyarakat jika ada pemeriksaan saat masuk ke kantor polisi. Ini untuk antisipasi pengembangan aksi teror susulan," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, Minggu (18/8/2019).

Baca juga: Di Balik Serangan Teror Polsek Wonokromo, Kertas Berlogo ISIS hingga Bacok Polisi

Namun, Barung memastikan pelayanan kepada masyarakat masih tetap berlangsung normal, karena hal itu adalah adalah tugas dasat kepolisian.

Menurut Barung, hal serupa juga dilakukan saat terjadi aksi teror di Surabaya pada tahun lalu. Saat terjadi penyerangan di tiga lokasi, pelayanan polisi kepada masyarakat masih tetap berjalan normal.

"Sesuai intruksi Kapolda Jatim, semua Polsek pengamanannya ditingkatkan," ujar Barung.

Barung tidak menjelaskan teknis pengamanan khusus setiap polsek.

Namun, yang pasti akan ada petugas khusus yang dibekali senjata api.

"Senjata api hanya akan dioperasikan petugas khusus," kata Barung.

Seperi diberitakan, seorang terduga teroris bernisial IM (30) menyerang petugas jaga di Polsek Wonokromo.

Pelaku teror berpura-pura ingin membuat laporan pengaduan.

Pelaku yang diketahui sebagai warga Sumenep itu tiba-tiba menyerang dengan senjata tajam.

Akibat serangan tiba-tiba itu, Aiptu Agus Sumarsono, petugas piket Polsek Wonokromo menderita luka bacok di kepala, tangan, dan pipi kirinya.

Sementara, Briptu Febian mengalami luka lebam di wajahnya.

Saat diperiksa, di dalam tas pelaku polisi menemukan sejumlah benda berupa senjata tajam, ketapel dengan peluru kelereng, air soft gun dan makanan.

Selain itu, ditemukan juga kertas yang dipenuhi banyak logo kelompok radikal ISIS.

"Ada logo ISIS di sebuah kertas yang dibawa pelaku. Tentang keterkaitan pelaku dengan organisasi tersebut masih didalami," kata Barung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com