Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan dari Pinggir Sungai Deli untuk Gubernur Edy Rahmayadi

Kompas.com - 17/08/2019, 14:01 WIB
Dewantoro,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Budi Bahar Yong saat menyampaikan pesan-pesan dalam upacara di Sungai Deli, di Kampung Aur, Kel. Aur, Kec. Medan Maimun, Sabtu (17/8/2019). Dia berperan kepada Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi agar penggusuran dilakukan tanpa tebang pilih.Dewantoro Budi Bahar Yong saat menyampaikan pesan-pesan dalam upacara di Sungai Deli, di Kampung Aur, Kel. Aur, Kec. Medan Maimun, Sabtu (17/8/2019). Dia berperan kepada Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi agar penggusuran dilakukan tanpa tebang pilih.

MEDAN, KOMPAS.com - Memperingati hari Kemerdekaan Tanah Air tercinta bisa dilakukan dengan banyak cara. Tak harus di lapangan luas, tapi di sungai pun jadi.

Lebih penting dari itu adalah mengokohkan keutuhan masyarakat dan sama-sama bangkit demi perubahan yang lebih baik. Sekaligus mengingatkan penguasa agar mau membuka mata dan hatinya terhadap kehidupan rakyatnya.

Hal tersebut diungkapkan Budi Bahar Yong usai upacara bendera yang dilakukan di Sungai Deli, tepatnya di Kampung Aur, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Sabtu (17/8/2019).

Ya, masyarakat di sini kembali melakukan upacara kemerdekaan di sungai setelah setahun lalu ditiadakan karena kemunculan buaya.

Sejak pukul 09.00 WIB, puluhan anak-anak dan warga mulai turun ke sungai dan berbaris. Mereka mengikuti upacara sambil berendam di sungai dangkal berarus itu dan disaksikan ratusan warga lainnya dari atas bantaran sungai dan jembatan.

Tak berapa lama seluruh perangkat upacara sudah siap di tempatnya. Pukul 09.50 wib peserta upacara menyanyikan lagu Indonesia Raya dan bendera berhasil dikerek ke tiang bendera.

Menurut Budi sebagai pembina upacara, upacara sengaja dilakukan dengan cara berbeda yakni di sungai untuk menunjukkan bahwa hubungan masyarakat dengan sungai sangat erat. Sungai Deli itu sendiri, ungkapnya, memiliki nilai sejarah dalam perjuangan meraih kemerdekaan. 

Bagaimana pun kondisinya saat ini, Sungai Deli yang seringkali banjir apalagi ketika hujan deras terus menerus harus dilindungi dari kerusakan-kerusakan dan melestarikannya. Bagaimanapun, lanjut dia, Sungai Deli harus dimanfaatkan untuk banyak hal.

Masyarakat, lanjut dia, sangat menginginkan sungai ini seperti dulu, jernih dan lestari. Sungai Deli merupakan sungai bersejarah dan di sinilah kita membuat sejarah, upacara bendera dilaksanakan di sini.

Resah karena jalan tol

Budi menambahkan, melalui upacara ini masyarakat ingin menggaungkan keresahannya kepada pemerintah. Dalam beberapa waktu terakhir, masyarakat mengetahui adanya sebuah rencana dari media dan kepala lingkungan. Rencana itu adalah pembangunan jalan tol di Kota Medan.

Dari informasi yang diterimanya, pembangunan jalan tol itu akan berimbas pada penggusuran masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Deli.

Kebanyakan masyarakat di sini, kata dia, tidak mau dipindahkan. Soal banjir yang selalu melanda tempat tinggal masyarakat, menurut dia, yang dibutuhkan adalah penataan, bukan penggusuran.

"Kalau mau jalan tol, kan belum macet kali Medan ini kan. Bicara banjir, itu karena adanya penyumbatan. Semua drainase larinya ke sungai. Kanal pun tak berfungsi," katanya.

Menurutnya, jika nantinya benar-benar terjadi, maka yang harus menjadi pertimbangan adalah bahwa masyarakat memiliki sejarah di atas tanahnya. Kemudian, mereka selama ini membangun kehidupannya di pinggiran sungai maka harus dipikirkan bagaimana masa depannya, tidak bisa hanya menggusurnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com