Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Polisi soal Dugaan Bendera Dirusak hingga Asrama Mahasiswa Papua Dikepung

Kompas.com - 17/08/2019, 11:11 WIB
Ghinan Salman,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Polrestabes Surabaya mendalami dugaan adanya bendera Merah Putih yang diduga dipatahkan dan dibuang oleh mahasiswa Papua di Asrama Mahasiswa Papua, Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur.

"Kami mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ada bendera dengan keadaan tiangnya patah dan dibuang ke selokan," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho Kombes Pol Sandi Nugroho, Jumat (16/8/2019) malam.

Baca juga: Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya Didatangi Ratusan Kelompok Ormas, Ini Dugaan Penyebabnya

Pihaknya, bersama jajaran TNI dan Satpol PP Kota Surabaya akan menelusuri siapa oknum yang mematahkan tiang bendera merah putih dan membuangnya ke dalam selokan.

"Kami mencoba untuk mengecek dan menyelidiki bersama-sama dengan Satpol PP kemudian dengan Koramil, dari Intel Korem dan Kodim untuk bersama-sama kami petakan permasalahannya apa," ujar dia.

Dia memahami kelompok organisasi masyarakat (ormas) yang tidak terima bendera merah putih sebagai salah satu lambang negara diduga sengaja dibuang ke selokan.

Baca juga: Mahasiswa Papua di Surabaya Bantah Rusak Bendera Merah Putih

Namun, dia mengaku sudah mengingatkan kelompok ormas agar cara mencintai bangsa ini tidak dilakukan dengan tindakan anarkis dan melanggar hukum.

Di samping itu, pihaknya sedang mengumpulkan alat bukti dan saksi-saksi untuk mendalami kasus tersebut.

"Alat bukti yang ada dan saksi-saksi kami kumpulkan. Mudah-mudahan, mohon doanya nanti kami bisa tuntaskan permasalahan ini dengan cara yang benar dengan tidak melanggar hukum," tutur dia.

Di sisi lain, pihaknya juga akan memeriksa CCTV dan beberapa warga yang melintas di jalan tersebut yang bisa mendukung teeungkapnya masalah tersebut dengan jelas.

Namun, Sandi belum menjelaskan siapa saja saksi-saksi yang akan diperiksa dalam kasus dugaan pembuangan bendera merah putih ke selokan.

"Sedang dikumpulkan. Kasat intel dan Kasatreskrim dibantu teman-teman TNI dan masyarakat, jumlahnya belum dilaporkan. Nanti kita akan kasih tahu," tuturnya.

Baca juga: Ada Info Pergerakan KKB dari Nduga, Anggota TNI Disebar, Termasuk di Freeport

Dia menambahkan, jika ternyata memang ada orang yang sengaja mematahkan tiang bendera dan membuang bendera merah putih ke dalam selokan, pihaknya akan mempelajari tentang ancaman hukuman yang akan diterapkan.

"Nanti akan kami cek, apa ancaman hukuman yang paling tepat untuk itu, kalau memang itu terjadi. Paling tidak itu penistaan terhadap lambang negara," kata Sandi.

Sebelumnya diberitakan, Asrama Mahasiswa Papua, di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, didatangi oleh sejumlah kelompok organisasi masyarakat (ormas), Jumat (16/8/2019) sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Kesaksian Ridwan, Siswa SMK yang Tolong Polisi Terbakar di Cianjur

Ratusan massa tersebut tampak memadati halaman depan asrama mahasiswa Papua sejak siang hingga malam hari.

Kedatangan sejumlah kelompok ormas itu dipicu karena mahasiswa Papua di asrama tersebut diduga sengaja mematahkan tiang bendera dan membuang bendera merah putih  ke selokan.

Muhammad, salah satu perwakilan massa mengatakan, di grup-grup WhatsApp beredar foto oknum mahasiswa Papua diduga mematahkan tiang bendera merah putih.

"Di satu grup (WhatsApp) bendera merah putih dipatah-patahkan dan dibuang di selokan. Saya lihat (foto) itu di grup Aliansi Pecinta NKRI," kata Muhammad.

Baca juga: Minta Maaf, Orangtua Mahasiswa yang Lempar Bensin ke Polisi Terbakar di Cianjur

Sementara itu, Juru Bicara Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Surabaya Dorlince Iyowau memastikan, penghuni Asmara Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, tidak merusak bendera merah putih yang terpasang di depan asrama.

"Sebenarnya kalau pengerusakan bendera itu tidak. Karena tadi pagi sampai tadi siang, (bendera merah putih) itu masih terpasang," kata Dorlince dihubungi melalui telepon, Jumat (16/8/2019).

Kesalahpahaman itu, tutur Dorlince, berawal pada siang harinya. Beberapa mahasiswa Papua, termasuk dirinya, keluar asrama untuk membeli makanan.

Baca juga: Detik-detik Polisi Terbakar saat Jaga Demo Mahasiswa di Cianjur

Namun, saat kembali ke asrama, tiang beserta bendera Indonesia sudah tidak ada di asrama tersebut.

"Setelah kembali, memang benderanya tidak ada. Tapi opini yang digiring di luar sana itu, kami (dituduh) merusak bendera dan sejenisnya. Sementara kami sendiri tidak tahu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com