Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Detik-detik Polisi Terbakar |Tawa Gubernur Kalsel Saat Pidato Jokowi

Kompas.com - 17/08/2019, 07:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kericuhan berujung 4 anggota polisi terbakar saat aksi mahasiswa di depan kantor bupati Cianjur, Jawa Barat, terus menjadi sorotan pembaca di Kompas.com.

Salah satu korban terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Pertamina Jakarta untuk penanganan intensif.

Sementara itu, kisah Muhamat Asraf, salah satu Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) asal Provinsi Riau di tingkat nasional, juga mendapat perhatian.

Asraf sempat minder karena saat seleksi menggunakan sepatu pinjaman yang sudah robek. Sebagai anak yatim, Asraf menyadari bahwa ibunya tak memiliki cukup uang untuk membeli sepatu baru.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Detik-detik empat polisi terbakar

Seseorang coba memberikan pertolongan kepada seorang anggota polisi yang terbakar saat terjadi insiden kericuhan dalam aksi unjukrasa di ruas Jalan Siliwangi depan gerbang Pendopo Bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/08/2019) siangKOMPAS.com/ FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Seseorang coba memberikan pertolongan kepada seorang anggota polisi yang terbakar saat terjadi insiden kericuhan dalam aksi unjukrasa di ruas Jalan Siliwangi depan gerbang Pendopo Bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/08/2019) siang

Sebanyak empat orang anggota polisi dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sayang Cianjur karena mengalami luka bakar serius akibat terkena semburan api.

Keempat korban saat itu sedang mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa dan sejumlah elemen di depan kantor bupati Cianjur.

Insiden tersebuut berawal saat pengunjuk rasa memblokade ruas jalan Siliwangi di depan gerbang kantor bupati. Selain berorasi, massa juga sempat membakar ban.

Dalam kasus tersebut, polisi sudah mengamankan 15 orang pengunjuk rasa untuk menjalani pemeriksaan intensif di Mako Polres Cianjur.

Baca berita selengkapnya: Kisah Asraf, Anak Yatim yang Jadi Paskibraka Nasional, Pinjam Sepatu Robek Saat Seleksi

2. Asraf lolos Paskibraka nasional, ini kisahnya

Ibu Asraf, Atik, berdiri di depan rumahnya yang sudah dibedah pemerintah setempat di Desa Bina Baru, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (14/8/2019). Asraf salah satu Paskibraka nasional perwakilan Riau.IDON Ibu Asraf, Atik, berdiri di depan rumahnya yang sudah dibedah pemerintah setempat di Desa Bina Baru, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (14/8/2019). Asraf salah satu Paskibraka nasional perwakilan Riau.

Asraf, bocah kelahiran tahun 2002, adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Saat ini ia duduk di bangku kelas II SMAN 1 Kampar Kiri Tengah.

Asraf sempat merasa minder dan sedih karena tidak memiliki sepatu untuk mengikuti seleksi Paskibraka tingkat nasional.

Tapi, orangtuanya tidak punya uang untuk membeli sepatu tersebut. Ibunya tidak menyerah.

Atik meminjam sepatu tetangganya yang sudah robek agar anaknya bisa ikut seleksi.

"Dia sempat malu sama kawan-kawannya. Jadi saya pinjam sepatu tetangga," kata Atik.

Baca berita selengkapnya: Detik-detik Polisi Terbakar saat Jaga Demo Mahasiswa di Cianjur

3. Saat Jokowi tak sebut spesifik lokasi ibu kota baru...

Gubernur Kalsel Syahbirin Noor tertawa saat Presiden Jokowi tidak mengumumkan secara spesifik Provinsi di Kalimantan yang akan menjadi ibu kota baru, Jumat (16/8/2019).KOMPAS.com/ANDI MUHAMMAD HASWAR Gubernur Kalsel Syahbirin Noor tertawa saat Presiden Jokowi tidak mengumumkan secara spesifik Provinsi di Kalimantan yang akan menjadi ibu kota baru, Jumat (16/8/2019).

Saat Jokowi mengumumkan Kalimantan sebagai lokasi ibu kota baru tetapi tidak menyebut secara spesifik di provinsi mana, tawa Gubernur Kalsel pecah bersama seluruh kepala SKPD yang hadir.

Sambil tersenyum, Syahbirin menjelaskan, mungkin ada pertimbangan lain dari Presiden Jokowi belum mengumumkan lokasi ibu kota baru dalam pidato kenegaraannya.

"Ada hal atau sesuatu yang masih menjadi pertimbangan barangkali terkait penajaman lokasi provinsinya," ujar Syahbirin seusai menggelar nonton bareng pidato Jokowi, Jumat (16/8/2019) siang.

Baca berita selengkapnya: Tawa Gubernur Kalsel Pecah Saat Nonton Pidato Jokowi, Lokasi Ibu Kota Baru Tidak Spesifik

Baca berita selengkapnya: Tawa Gubernur Kalsel Pecah Saat Nonton Pidato Jokowi, Lokasi Ibu Kota Baru Tidak Spesifik

4. Vonis 3 bulan penjara untuk Prada DP karena desersi

Prada DP memperagakan cara mencekik Fera Oktaria (21) kekasihnya sendiri ia telah ia bunuh saat di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (15/8/2019).KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Prada DP memperagakan cara mencekik Fera Oktaria (21) kekasihnya sendiri ia telah ia bunuh saat di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (15/8/2019).

Prada DP, terdakwa pembunuh kekasihnya Fera Oktaria, divonis tiga bulan penjara dalam sidang di Pengadilan Militer I-04, Palembang, Selasa (13/8/2019).

Sanksi tersebut yang dijatuhkan kepada Prada DP karena desersi atau meninggalkan pendidikan militer yang sedang ia jalani, bukan pidana pembunuhan.

"Menyatakan terdakwa, nama Prada Deri Pramana (DP) dengan sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana desersi dalam waktu damai. Atas keterangan tersebut terdakwa dijatuhi hukuman tiga bulan penjara," ujar Ketua Majelis Hakim Letkol Chk Khazim SH, dilansir dari Tribunnews.

Persidangan terkait pembunuhan disertai mutilasi terhadap kekasihnya terus berlanjut.

Baca berita selengkapnya: Desersi, Prada DP Divonis 3 Bulan Penjara

5. Sederet fakta pelaku pembunuhan Nurhikmah

Para pelaku dihadirkan dalam jumpa pers kasus pembunuhan Nurkhikmah (16) di Mapolres Tegal, Kamis (15/8/2019).KOMPAS.com/TRESNO SETIADI Para pelaku dihadirkan dalam jumpa pers kasus pembunuhan Nurkhikmah (16) di Mapolres Tegal, Kamis (15/8/2019).

Polisi telah mengamankan lima orang pelaku yakni Abdul Malik (AM), Muhamad Proi (MP), Saiful Anwar (SA), NL dan AL gadis di bawah umur yang tak lain teman korban.

Kepada polisi, kelima pelaku mengaku tega menghabisi teman mereka sendiri karena marah korban melontarkan kata-kata kasar.

Selain itu, kelima pelaku seakan tidak menyesal usai menghabisi nyawa korban.

“Usai membunuh pelaku tetap melakukan kegiatan sehari-hari, artinya tidak kabur. Mereka diamankan di rumah masing-masing. Bahkan satu di antaranya ada yang sempat menghadiri pemakaman korban. Ada pula yang turut menyaksikan evakuasi di TKP," Kasat Reskrim Polres tegal, AKP Bambang Purnomo.

Baca berita selengkapnya: Fakta Baru Kasus Remaja Ditemukan Tinggal Tulang, Berkata Kasar hingga Tak Menyesal

Sumber: KOMPAS.com (Candra Setia Budi, David Oliver Purba, Idon Tanjung, Firman Taufiqurrahman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com