Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Kisah Pilu Polisi Saat Bertugas, Ditembak Saat Kawal Pemilu hingga Dikeroyok Bandar Narkoba

Kompas.com - 17/08/2019, 06:41 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Brigpol Anumerta Hedar, anggota Direskrim Polda Papua, gugur, Senin (12/8/2019) setelah disandera kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Kabupaten Puncak, Papua.

Hedar ditembak anggota KKB saat hendak melarikan diri.

Selain Hedar, sejumlah anggota Polri mengalami cerita pilu selama bertugas. Ada yang dikeroyok geng narkoba hingga dibakar saat mengamankan mahasiswa yang demo.

Berikut 9 kisah pilu polisi saat bertugas yang berhasil dirangkum Kompas.com:

 

1. Kapolsek dikeroyok bandar narkoba

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi
Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar dikeroyok bandar narkoba saat menggerebek kampung narkoba di wilayah Jalan Karya Marindal I Gang Rukun.

Saat itu, polisi telah menangkap tiga pengedar narkoba jenis sabu, yaitu U (49), K (30, dan S (29).

Ginanjar dan anggotanya melakukan pengembangan kasud dan mencari rumah bandar besar berinisial A.

Saat melakukan pengejaran hingga di jalan besar, ternyata A tidak sendirian. Dia dan sekitar 20 rekanya mengeroyok AKP Ginanjar dan anggotanya dengan senjata tajam.

"Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar mengalami luka di wajah, tepatnya pipi kiri di bawah mata dan lengannya. Kemudian dilarikan oleh anggotanya ke RS Colombia guna mendapatkan perawatan medis," ujar Kasat Narkoba Polrestabes Medan AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo.

Pengeroyokan terjadi pada Selasa (6/8/2019).

Akibat kejadian tersebut, AKP Ginanjar harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit

Baca juga: Kronologi Kapolsek Dikeroyok Bandar Narkoba Saat Penggerebekan hingga Luka-luka

 

2. Polisi terbakar saat amankan demo di Cianjur

Seseorang coba memberikan pertolongan kepada seorang anggota polisi yang terbakar saat terjadi insiden kericuhan dalam aksi unjukrasa di ruas Jalan Siliwangi depan gerbang Pendopo Bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/08/2019) siangKOMPAS.com/ FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Seseorang coba memberikan pertolongan kepada seorang anggota polisi yang terbakar saat terjadi insiden kericuhan dalam aksi unjukrasa di ruas Jalan Siliwangi depan gerbang Pendopo Bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/08/2019) siang
Aiptu Erwin Yudha anggota Polres Kota Cianjur terbakar saat mengamankan demo mahasiswa di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019).

Kejadian berawal saat mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Cianjur melakukan aksi demo di Cianjur.

Saat tidak berhasil menemui pimpinan daerah, mereka melakukan aksi bakar ban sekaligus menutup arus lalu lintas di Jalan Siliwangi.

Saat itu Aiptu Erwin yang mengawal jalannya aksi berupaya untuk memadamkan ban yang terbakar.

Tiba-tiba ada oknum yang melemparkan bahan bakar minyak dan api langsung menyambar tubuh Erwin.

Melihat rekannya terbakar, anggota polisi lainnya berusaha menyelamatkan. Namun, mereka pun ikut terbakar.

Total ada empat polisi yang terbakar. Mereka adalah Aiptu Erwin, Bripda FA Simbolon, Bripda Yudi Muslim dan Bripda Anif.

Bripda Yudi Muslim dan Bripda FA Simbolon, dirawat di rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, sedang Bripda Anif dirawat di RS Sartika Asih.

Sementara Aiptu Erwin yang mendapatkan luka bakar hingga 80 persen yang sebelumnya di rujuk ke Rumah Sakit Kramat Jati, kini dipindahkan ke RS Pertamina di Jakarta Selatan.

Dalam kasus tersebut polisi telah menetapkan RS, seorang mahasiswa Universitas Suryakencana Cianjur sebagai tersangka.

Baca juga: 4 Anggota Polisi Terbakar di Cianjur, Polisi: Tersangka Bakal Bertambah

 

3. Mantan Kasat Reskrim dikeroyok pesilat

TERBANG SINGAPURA --Detik-detik saat mantan Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Aditya Mulya Ramdhani diterbangkan ke Singapura dengan pesawat khusus melalui Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Kamis ( 16/5/2019) sore. Aditya diterbangkan ke Singapura untuk mendapatkan pengobatan setelah dirawat seminggu di RSU Dr Oen Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.  KOMPAS.com/ TERBANG SINGAPURA --Detik-detik saat mantan Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Aditya Mulya Ramdhani diterbangkan ke Singapura dengan pesawat khusus melalui Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Kamis ( 16/5/2019) sore. Aditya diterbangkan ke Singapura untuk mendapatkan pengobatan setelah dirawat seminggu di RSU Dr Oen Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Kasat Reskrim Polres Wonogiri AKP Aditya Mulya Ramadhani diterbangkan ke Singapura dalam kondisi koma, Kamis (16/5/2019).

Aditya menjadi korban pengeroyokan saat menghalau massa antar perguruan pencak silat yang hendak bertikai di Sidoharjo, Wonogiri, Rabu (8/5/2019) malam.

Sebelum dibawa ke Singapura, Aditya sempat dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Dr Oen Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Beberapa saksi yang diperiksa polisi menyebutkan, mantan Kasat Reskrim Polres Wonogiri AKP Aditya Mulya Ramdhani tidak hanya dianiaya dengan tangan kosong oleh massa saat mengamankan bentrok dua kubu pesilat di Sidoarjo, Kabupaten Wonogiri.

Namun Aditya juga dipukul menggunakan potongan kayu. Hal tersebut menyebabkan mantan Kapolsek Pasar Kliwon Polresta Solo ini mengalami pendarahan otak dan koma sampai sekarang.

Sebanyak lima rumah milik warga Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah, dilaporkan rusak dan empat warga mengalami luka-luka lecet pasca- bentrok dua kelompok pendekar dari perguruan pencak silat, yakni PSH Terate dan PSH Winongo.

Baca juga: Sudah 2 Bulan Mantan Kasat Reskrim Polres Wonogiri Koma Dikeroyok Pesilat

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com