Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belalai Gajah Putus dan Kaki Harimau Diamputasi, Indonesia Darurat Jerat

Kompas.com - 16/08/2019, 15:50 WIB
Dewantoro,
Khairina

Tim Redaksi

 

MEDAN, KOMPAS.com - Tak hanya sekali satwa dilindungi memasuki pemukiman masyarakat lalu terjadi konflik.

Tak jarang pula satwa yang berkonflik ternyata terluka karena jerat yang dipasang pemburu di ruang jelajah satwa.

Ribuan jerat sudah diamankan petugas patroli dari hutan, namun baru sedikit pelaku kejahatan yang dibui. Indonesia memasuki masa darurat jerat.

Baca juga: Kena Jerat, Beruang Madu Mati di Hutan Senepis Riau

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) Hotmauli Sianturi mengatakannya kepada wartawan dalam sebuah pertemuan para pihak membahas tentang jenis jerat, potensi bahaya, teknik komunikasi massa saat mitigasi konflik di aula BBKSDA Sumut, Jumat (16/8/2019).

Dijelaskannya, tanggal 31 Juli kemarin dalam Sosialisasi Sapu Jerat di Manggalawana Bhakti di Jakarta, Dirjen Konservasi KSDAE sudah diumumkan kepada khalayak tentang darurat jerat di seluruh Indonesia.

"Misalnya harimau, akhirnya harus diamputasi kakinya atau gajah yang sampai putus belalainya karena jerat," katanya.

Berdasarkan data Spatial Monitoring and Reporting Tool – Resort Based Management (SMaRT-RBM) dan patroli rutin oleh UPT dan mitra, telah ditemukan sedikitnya 3.285 jerat untuk babi, rusa, harimau, dan satwa lainnya pada periode 2012-2019.

Menurutnya, meskipun sudah sangat banyak jerat yang disita petugas patroli, namun hanya sedikit saja pemburu yang tertangkap kemudian dihukum.

Jumlahnya, kata dia, masih sangat timpang.

"Ini saja yang sudah diamankan ada ribuan. Saya yakin masih ada banyak di dalam kawasan," katanya.

Menurutnya, sebenarnya dalam penanganan jerat pihaknya memiliki keterbatasan. BBKSDA Sumut, kata dia, memiliki lingkup hanya di kawasan konservasi.

Oleh karena itu, dalam penanganan ini harus melibatkan banyak pihak. Mulai dari aktivis pegiat lingkungan hingga Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Di sisi lain, satwa tidak mengenal adanya administrasi wilayah.

"Kita tak tahu siapa yang masuk ke hutan dan memasang jerat. Tahu-tahu, ada satwa kena jerat. Sama-sama lah bersihkan jerat supaya tak ada lagi satwa yang jadi korban jerat," katanya.

Baca juga: Jerat Kawat Sling Masih Melekat di Kaki Depan, Harimau Palas Akan Dioperasi

Dia mencontohkan 3 harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang menjadi korban jerat yakni Gadis, Monang dan Palas.

Harimau Gadis ditemukan dengan kaki kanan depannya terjerat pada November 2015 dan mengalami luka serius kemudian diamputasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com