Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ancaman Tsunami dan Gempa Besar, BNPB Anggap Masyarakat di Jawa 'Tidak Siap'

Kompas.com - 16/08/2019, 15:41 WIB
Rachmawati

Editor

Di Labuan, misalnya, sejumlah warga masih tinggal dan beraktivitas di area dekat bibir pantai.

Berdasarkan regulasi yang ada, batas aman jarak pemukiman dengan bibir pantai adalah 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah daratan.

Namun, seorang warga, Rofiah, berkukuh membangun kiosnya sekitar lima meter dari bibir Pantai Galau, meski pada tahun lalu, kios lamanyanya, yang letaknya hampir sejajar dengan kiosnya yang baru, hancur lebur digulung gelombang.

Baca juga: Aneka Bencana yang Mengintai Bandara YIA: Tsunami, Likuefaksi, Gempa, hingga Hujan Abu

Rofiah, yang bermukim tak jauh dari tempat dia berjualan, mengaku khawatir jika tsunami kembali menghantam daerah yang masuk ke zona merah tsunami itu.

Namun, Rofiah mengatakan tidak tahu harus pindah ke mana dan berharap pemerintah bisa membantu mereka pindah ke tempat yang lebih aman.

"Kita nomor satu pasrah sama nasib dan ikhtiar... Enggak bisa mundur ke (tanah) belakang karena sudah tanah masing-masing," ujarnya.

Ia mengatakan jika kelak terjadi gempa atau tsunami, yang akan dia lakukan adalah menyelamatkan nyawanya dan keluarganya dengan berlari secepatnya menuju tanah lapang di daratan yang lebih tinggi.

Baca juga: Masjid Terapung di Palu yang Terdampak Tsunami Dijadikan Objek Wisata


Bagaimana evaluasi kegiatan Destana?

Menjelang akhir Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana), Deputi Pencegahan, BNPB, Lilik Kurniawan, mengatakan umumnya warga belum siap menghadapi bencana tsunami, dilihat dari segi tata ruang juga faktor sosial.

Sebelumnya, BNPB berencana untuk berkeliling ke 584 desa di sepanjang Pantai Selatan Jawa, yang dihuni lebih dari 600.000 jiwa, namun jumlah tersebut tidak tercapai karena sulitnya akses ke puluhan desa.

Di Selatan Jawa, kata Lilik, sejumlah jalur evakuasi tsunami berada sejajar dengan pantai, sehingga warga tidak dapat berlari ke tempat yang lebih tinggi.

Baca juga: Jokowi Minta Jajarannya Terus Mengedukasi Masyarakat soal Gempa dan Tsunami

Ada pula desa yang sudah memiliki jalur evakuasi, tapi belum efektif karena keterbatasan dana.

"Jalur evakuasi ada tapi harus lewat sungai, tapi jembatan tidak ada. Mereka tidak punya kemampuan untuk membangun jembatan," ujar Lilik.

Selain itu, beberapa daerah wisata pantai juga belum memasang tanda-tanda informasi mengenai tsunami.

Pada bulan September, BNPB berencana mengundang semua bupati yang daerahnya dilewati Eskpedisi Destana untuk segera menindaklanjuti laporan mengenai masalah-masalah tersebut.

Dari sisi sosial, Lilik mengamati bahwa warga yang tinggal di daerah yang pernah diterjang gempa dan tsunami, dalam periode waktu beberapa tahun belakangan ini, sudah memiliki kesiapan yang cukup baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com