KOMPAS.com - Bung Karno menjejakkan kaki di Bengkulu 14 Agustus 1938, setelah menjalani pengasingan di Ende, Flores selama 4 tahun.
Bung Karno datang seorang diri di Bengkulu. Dia kemudian menempati Hotel Centrum sambil menunggu keluarganya yang menyusul beberapa minggu kemudian.
Soekarno dan keluarganya kemudian tinggal di rumah pengasingan milik pedagang keturunan Tionghoa, Tjang Tjeng Kwat.
Dilansir dari Kompas.com, Bengkulu dipilih sebagai tempat pengasingan karena akses yang sulit dan terpencil.
Namun dengan berjalannya waktu, rumah tersebut saat ini berada tepat di jantung Kota Bengkulu.
Baca juga: Rumah Pengasingan, Saksi Bisu Cinta Soekarno
Rumah pengasingan tersebut menjadi salah satu obyek wisata sejarah andalan selain Benteng Marlborough peninggalan Inggris.
”Rumah ini banyak dikunjungi wisatawan saat akhir pekan. Dalam sebulan, pendapatan dari retribusi rumah Bung Karno ini sedikitnya Rp 1 juta. Kalau pas hari liburan sekolah, pengunjung dari sejumlah sekolah membeludak,” kata Sugrahanudin, juru pelihara rumah pengasingan Bung Karno.
Di rumah tersebut masih ada ranjang besi yang digunakan Bung Karno dan keluarganya. Terdapat juga buku koleksi Soekarno yang mayoritas berrbahasa Belanda.
Terdapat juga seragam grup tonil Monte Carlo asuhan Bung Karno semasa di Bengkulu.
Foto-foto Bung Karno dan keluarganya juga menghiasi hampir seluruh ruangan. Dan yang tidak kalah menarik adalah sepeda tua yang dipakai Bung Karno selama di Bengkulu.
”Pakaian seragam tonil dan buku yang sejumlah 303 eksemplar ini sudah kami konservasi agar awet,” ujar Sugrahanudin.
Baca juga: Direnovasi, Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu
Saat itu, untuk pertamakalinya Bung Karno bertemu dengan Fatmawati, gadis belia putri Hassan Din.
Fatmawati pun ikut menumpang di rumah tersebut dan menjadi sahabat Ratna Djuami, anak angkat Soekarno.
Djuami dan Fatmawati bersekolah di sekolah yang sama yakni RK Vakschool Maria Purrisima, salah satu sekolah tertinggi di Kota Bengkulu milik sebuah yayasan Katolik. Mereka berdua pun tidur dalam satu kamar.
Baca juga: Berkunjung ke Lokasi Sepenggal Cinta Soekarno dan Fatmawati