Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Rumah Sakit Terapung Siap Layani Warga di Pulau Terpencil Sumenep

Kompas.com - 16/08/2019, 11:01 WIB
Taufiqurrahman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Kabupaten Sumenep, Jawa Timur akhirnya memiliki kapal Rumah Sakit (RS) terapung.

Kapal tersebut diserahkan secara simbolis kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di Pelabuhan Kalinget, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Kamis (15/8/2019).

Dua kapal sekaligus diserahkan Budi dengan nama KM RS Gandha Nusantara 1 dan 2. Di dalamnya, juga dilengkapi dengan fasilitas operasi.

Budi mengatakan, bantuan tersebut dalam rangka merealisasikan program Presiden Jokowi dalam membangun konektivitas pulau-pulau terpencil yang ada di Indonesia.

Agar masyarakat bisa ikut merasakan kesejahteraan yang sama baiknya dalam hal layanan kesehatan.

"Rumah sakit terapung ini tidak hanya mempunyai fungsi transportasi, tapi juga dapat berfungsi ganda sebagai kapal yang melayani kesehatan masyarakat yang tinggal di kepulauan terpencil," ujarnya seperti yang dikutip dari rilis resmi, Jumat (16/8/2019).

Baca juga: Masjid Terapung di Palu yang Terdampak Tsunami Dijadikan Objek Wisata

Budi menambahkan, kapal tersebut tidak bisa beroperasi selama 24 jam per hari. Biasanya, berangkat pagi dan sore hari baru bisa difungsikan.

Dua kapal tersebut mampu melayani tiga sampai empat jam. Siang hari saat ombak tinggi, kapal tersebut bisa berlabuh di pulau-pulau kecil. Di pulau itulah fungsi rumah sakit bisa berjalan.

"Selama perjalanan itu, bisa 30 penumpang yang ada di kapal. Paling tidak ada interaksi antara dokter dan masyarakat seperti penyuluhan dan sebagainya," ungkapnya.

Menhub mengatakan, pengoperasian kapal RS terapung tersebut menjadi pilot project. Selanjutnya, daerah-daerah yang lain juga akan dilakukan hal yang sama. Target selanjutnya, setelah Jawa Timur baru Jawa Tengah.

“Kita akan pelajari plus minusnya sambil kita benahi kalau ada kekurangan. Misalnya fasilitas, waktu, nahkoda, dokter dan sebagainya. Setelah ini kita ke Jawa Tengah dulu, baru nanti kita lihat berapa pulau yang lain,” tutur Budi.

Baca juga: Bangun Rumah Sakit Terapung Seharga Rp 600 Miliar, DPRD NTT Siap Intervensi Anggaran

Nila mengatakan, kerja sama ini adalah kerjasama yang efektif dan efisien. Efisiennya karena Kemenhub punya kapal, sedangkan Kemenkes punya puskesmas atau posyandu di kepulauan.

“Ini uji coba yang sangat luar biasa. Menurut saya ini baik dan mudah-mudahan akan lebih bagus lagi,” ujar Nila.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah berharap dengan adanya RS terapung ini, pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa lebih merata dan berkualitas.

“Harapannya kita bisa memberikan layanan kesehatan lebih baik berkualitas dan merata. Kapal ini bisa merapat untuk memberikan tindakan-tindakan tertentu ketika harus melakukan operasi. Kami akan maksimalkan fungsinya,” ujar Khofifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com